Pewarta Network
Rabu, Maret 26, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
KAI luncurkan film pendek "Kembali" penuh makna hibur pemudik Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah. (Dok. ANTARA). |
PEWARTA.CO.ID - Menjelang Lebaran 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menghadirkan film pendek bertajuk Kembali untuk memberikan hiburan kepada para pemudik yang menggunakan transportasi kereta api. Film ini menjadi bagian dari apresiasi KAI kepada masyarakat yang telah memilih kereta api sebagai moda transportasi utama dalam perjalanan mudik mereka.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa Kembali tidak sekadar menjadi tontonan, tetapi juga menyampaikan pesan emosional mengenai arti rumah, keluarga, dan perjalanan yang penuh makna.
"Melalui Kembali, kami ingin menyampaikan pesan mendalam tentang arti rumah, keluarga, dan perjalanan yang sarat makna. Kereta api bukan sekadar alat transportasi, tetapi juga jembatan yang menghubungkan hati yang merindu," ujar Anne di Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Film pendek ini telah resmi tayang di kanal YouTube Kereta Api Kita dan diharapkan dapat menyentuh perasaan para penonton, terutama mereka yang merasakan rindu terhadap kampung halaman dan keluarga.
Kembali mengisahkan perjalanan seorang perawat muda bernama Benji yang bekerja di Panti Wreda. Tanpa diduga, ia tiba-tiba menghilang bersama seorang lansia bernama Sari yang menderita Alzheimer. Perjalanan mereka selama musim mudik membawa penonton pada dilema emosional antara kenangan yang perlahan memudar dan rasa kehilangan yang begitu mendalam.
Film ini dibintangi oleh aktris senior Retno Soetarto dan aktor muda Ferdian Muntahal. Dengan latar belakang Stasiun Cirebon dan Stasiun Yogyakarta, Kembali berhasil menampilkan visual yang mendukung atmosfer emosional yang kuat. Ditambah dengan iringan musik dari band Mr. Sonjaya, film ini semakin membangun suasana yang mendalam dan menyentuh hati.
Anne Purba juga menekankan bahwa Kembali tidak hanya bercerita tentang mudik, tetapi juga membawa isu penting terkait kesehatan mental, khususnya Alzheimer.
"Alzheimer bukan hanya tentang lupa, tapi juga tentang kehilangan sebagian dari diri sendiri. Kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan menghargai waktu yang ada bersama orang terkasih," tambah Anne.
Film ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya empati serta dukungan bagi lansia yang menghadapi kondisi ini. Melalui karakter Sari, penonton diajak untuk lebih memahami tantangan yang dialami oleh mereka yang terkena Alzheimer dan keluarganya.
Dalam film ini, perjalanan yang dilakukan Benji dan Sari menggambarkan bagaimana cinta sejati sering kali diuji oleh jarak dan waktu.
"Dalam hidup, cinta sejati sering terhalang oleh jarak dan waktu. Namun, seperti titik dan koma dalam tulisan, setiap perjalanan memiliki jeda yang tetap harus dilanjutkan. Ada pertemuan yang dinanti, rumah yang dirindukan, dan Ibu yang menunggu. Kita harus kembali," ujar Anne menegaskan pesan filosofis yang ingin disampaikan melalui film ini.
Dengan pesan yang menyentuh, film Kembali menjadi refleksi bagi para pemudik tentang arti kepulangan dan kenangan yang tidak akan lekang oleh waktu. Film ini sudah dapat disaksikan melalui kanal YouTube Kereta Api Kita.
"Selamat menonton dan resapi setiap maknanya. Semoga film ini menjadi pengingat bahwa meskipun waktu berlalu, kenangan dan kasih sayang akan selalu membawa kita kembali ke rumah," tutup Anne.