Hujan Ekstrem Picu Banjir di Berbagai Daerah, BNPB Catat Ribuan Warga Terdampak

13 hours ago 9

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Senin, Desember 29, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Hujan Ekstrem Picu Banjir di Berbagai Daerah, BNPB Catat Ribuan Warga Terdampak
Hujan ekstrem picu banjir di berbagai daerah, BNPB catat ribuan warga terdampak. (Dok. BNPB)

PEWARTA.CO.ID — Cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi kembali memicu bencana banjir di sejumlah wilayah Indonesia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan beberapa daerah terdampak, mulai dari Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, hingga Kalimantan Selatan.

Salah satu kejadian terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (27/12/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.

Banjir dipicu hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang.

Akibatnya, 17 unit rumah di Desa Cikembulan dan Desa Neglasari, Kecamatan Kadungora, terdampak.

Total korban terdampak mencapai 22 kepala keluarga (KK) atau 73 jiwa.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa tim penanganan langsung diterjunkan ke lokasi untuk membantu warga.

“BPBD Kabupaten Garut menerjunkan tim untuk meninjau lokasi terdampak dan melakukan asesmen tingkat kerusakan rumah yang terdampak. Selain itu, BPBD juga membantu warga membersihkan material runtuhan atap rumah pascakejadian,” kata Abdul Muhari, Minggu (28/12/2025).

Banjir terjang Lombok Tengah

Bencana serupa juga melanda Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (27/12).

Hujan lebat yang turun sejak pukul 12.13 WITA mengakibatkan banjir di Desa Persiapan Awang, Kecamatan Pujut.

BNPB mencatat sebanyak 386 KK terdampak akibat kejadian tersebut.

Kalimantan selatan dilanda banjir serentak

Di Kalimantan Selatan, banjir terjadi hampir bersamaan di beberapa kabupaten dan kota.

Peristiwa pertama tercatat di Kabupaten Balangan pada Jumat (26/12) setelah hujan deras menyebabkan sungai meluap dan merendam permukiman.

“Ketinggian muka air yang mencapai satu meter ini berdampak di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Tebing Tinggi, delapan desa di Kecamatan Awayan, dan tiga desa di Kecamatan Halong. Sebanyak 102 KK atau 264 jiwa terdampak. Banjir juga menggenangi dua akses jalan penghubung antardesa,” ujarnya.

Banjir juga melanda Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada Sabtu sekitar pukul 15.02 WITA.

Sedikitnya empat kelurahan dan tiga desa di Kecamatan Kandangan dan Loksado terendam.

Berdasarkan pendataan BPBD setempat, 2.946 unit rumah terdampak di dua kecamatan tersebut.

Sementara itu, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, banjir terjadi pada Jumat (26/12) pukul 20.00 WITA akibat meningkatnya debit air sungai setelah hujan dengan intensitas tinggi.

Permukiman warga di bantaran sungai terendam dengan ketinggian air mencapai 1 hingga 2 meter.

“283 KK atau 785 jiwa di delapan desa dari empat kecamatan terdampak. Guna merespons peristiwa ini, BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah telah melakukan evakuasi terhadap warga terdampak banjir. Hingga Sabtu (27/12), tinggi muka air di sejumlah desa telah mengalami penurunan,” imbuhnya.

Banjarbaru ikut terdampak

Masih di Kalimantan Selatan, banjir akibat luapan sungai juga terjadi di Kota Banjarbaru, tepatnya di Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka.

Peristiwa ini menyebabkan 96 KK atau 131 jiwa terdampak.

BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berpeluang terjadi, serta mengikuti arahan dari petugas di lapangan guna meminimalkan risiko dan dampak bencana.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |