Pewarta Network
Selasa, Februari 25, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi - Frozen food. (Dok. Thedailymeal.com). |
PEWARTA.CO.ID - Mencairkan ikan beku langsung di dalam kemasan vakum ternyata bisa membahayakan kesehatan. Pakar keamanan pangan memperingatkan bahwa cara ini dapat memicu pertumbuhan bakteri yang menghasilkan racun berbahaya.
Menurut laporan yang dikutip dari laman Well and Good pada Senin (24/2/2025), spesialis keamanan pangan dari Departemen Kesehatan Negara Bagian Washington, Alyssa Pilot, menjelaskan bahwa bahaya ini berkaitan dengan Clostridium botulinum, bakteri yang bisa menyebabkan botulisme. Penyakit ini tergolong langka, tetapi berisiko serius jika tidak segera ditangani. Botulisme sering kali dikaitkan dengan produk makanan kalengan yang tidak diproses dengan benar.
"Sejumlah kecil racun ini dapat menyebabkan gejala parah dan sering kali berakibat fatal jika tidak segera diobati," ujar Pilot.
Dalam kondisi rendah oksigen seperti pada makanan yang dikemas vakum, dikalengkan, atau diawetkan, spora Clostridium botulinum dapat berkembang dan menghasilkan racun yang menyerang sistem saraf. Racun ini tidak memiliki bau, rasa, atau tampilan khusus sehingga sulit dideteksi secara kasat mata.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebutkan bahwa gejala botulisme meliputi kelemahan otot, penglihatan kabur, serta kesulitan bernapas dan menelan.
Michael Ciaramella, spesialis keamanan dan teknologi makanan laut di New York Sea Grant, Cornell, menambahkan bahwa ikan beku sangat rentan terhadap kontaminasi botulisme karena adanya bakteri Clostridium botulinum tipe E yang banyak ditemukan di lingkungan perairan.
"Clostridium botulinum Tipe E juga dapat tumbuh pada suhu rendah hingga 38 derajat Fahrenheit (3,3 derajat Celcius)," ungkap Ciaramella.
Untuk menghindari risiko botulisme, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) merekomendasikan agar lemari es rumah dijaga pada suhu 40 derajat Fahrenheit (4,4 derajat Celcius) atau lebih rendah untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Pilot dan Ciaramella menyarankan agar sebelum mencairkan ikan beku, kemasannya harus dibuka terlebih dahulu agar ikan dapat bersentuhan dengan oksigen. Dengan begitu, kemungkinan terbentuknya racun berbahaya dapat diminimalkan.
Menariknya, tindakan pencegahan ini tidak diperlukan untuk daging beku yang dikemas vakum. Pilot menjelaskan bahwa produk daging tidak memiliki risiko botulisme tipe E yang sama dengan ikan.
"Jika disimpan dengan benar dan dimasak pada suhu yang aman, risikonya tidak meningkat," jelasnya.
Dengan memahami cara mencairkan ikan beku yang aman, masyarakat dapat menghindari potensi bahaya kesehatan akibat kontaminasi bakteri berbahaya.