Hammad Hendra
Kamis, Februari 06, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Bank Mandiri salurkan Kredit Rp185,2 Triliun ke industri pengolahan. (Dok. ANTARA) |
Jakarta, Pewarta.co.id – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus memperkuat perannya dalam mendukung sektor industri pengolahan di Indonesia.
Hingga akhir 2024, bank ini telah menyalurkan kredit sebesar Rp185,2 triliun, mencatat pertumbuhan 14,3 persen secara year on year (yoy).
Dukungan terhadap hilirisasi minerba
Salah satu sektor yang mendapat perhatian khusus adalah hilirisasi mineral dan batubara (minerba).
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyebutkan bahwa kredit yang disalurkan ke sektor ini mengalami lonjakan signifikan hingga 61,4 persen yoy.
"Secara khusus di hilirisasi minerba, (penyaluran kredit) meningkat 61,4 persen secara year on year. Di mana kredit ini digunakan untuk membiayai pembangunan secara operasional smelter dan refinery mineral seperti nikel, emas, tembaga dan logam mineral lainnya," ujar Darmawan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Meski memberikan dukungan besar, Bank Mandiri tetap menerapkan prinsip manajemen risiko yang ketat dalam penyaluran kredit ke sektor ini.
Darmawan menegaskan bahwa setiap proyek yang dibiayai harus sudah beroperasi secara komersial dan memiliki kontrak kerja yang jelas untuk menjamin keberlanjutan usahanya.
Selain itu, bank juga menerapkan langkah mitigasi risiko spesifik yang disesuaikan dengan karakteristik proyek.
Sebagai contoh, dalam sektor hilirisasi mineral, penting untuk memastikan ketersediaan bahan baku yang mencukupi serta kepastian off-taker atau pembeli produk setelah perusahaan mulai berproduksi.
"Ke depan kami terus mendukung percepatan dan peningkatan dari program strategis pemerintah di hilirisasi ini yang akan terus memberikan dampak bagi perekonomian nasional secara signifikan, dengan terciptanya lapangan kerja yang semakin besar, peningkatan volume ekspor maupun juga memberikan penguatan daya saing industri nasional," tambahnya.
Penyaluran kredit mencapai rp1.670 triliun
Secara keseluruhan, Bank Mandiri mencatatkan total penyaluran kredit sebesar Rp1.670,55 triliun hingga akhir 2024, meningkat 19,5 persen yoy.
Segmen kredit korporasi masih menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan 25,5 persen yoy, mencapai Rp913,3 triliun.
Menurut Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo, bank tetap berkomitmen untuk mempertahankan dominasinya di industri perbankan dengan menjaga pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri, baik di segmen wholesale maupun ritel.
Bank Mandiri juga menargetkan pertumbuhan di sektor-sektor yang dinilai prospektif dan tahan terhadap tekanan ekonomi, sesuai dengan pedoman portofolio kredit internalnya.
Sektor-sektor tersebut mencakup industri makanan, minuman, jasa kesehatan, telekomunikasi, serta energi.
Fokus pada manajemen risiko dan kualitas aset
Selain memperluas penyaluran kredit, Bank Mandiri juga menempatkan manajemen risiko sebagai prioritas utama guna memastikan kualitas aset tetap terjaga.
Strategi ini dilakukan melalui pendekatan selektif dalam pemberian kredit serta memastikan diversifikasi yang optimal untuk menghindari risiko konsentrasi.
"Oleh karena itu, kami juga menerapkan atau menargetkan rasio NPL yang tetap terjaga stabil di tahun 2025 dan ini sangat penting untuk kami menjaga aset yang berkualitas sebagai komponen penting untuk menopang profitabilitas yang sustain ke depan," ujar Sigit.
Dengan strategi yang matang, manajemen risiko yang ketat, serta dukungan terhadap sektor-sektor strategis, Bank Mandiri optimistis dapat terus berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.