BNI Dukung UMKM Kopi Garut Menuju Swasembada Pangan dan Pasar Global

4 weeks ago 45

Nimas Taurina

Nimas Taurina

Rabu, 12 Februari 2025

Perkecil teks Perbesar teks

BNI Dukung UMKM Kopi Garut Menuju Swasembada Pangan dan Pasar Global
Nasabah BNI Enung Sumartini yang merupakan pemilik merek kopi Mahkota Java Coffee dari Garut, Jawa Barat. (Dok. ANTARA).

PEWARTA.CO.ID - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus berupaya mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor kopi, khususnya di Garut, Jawa Barat, agar dapat mencapai swasembada pangan dan menembus pasar internasional. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah melalui program Jejak Kopi Khatulistiwa (JKK).

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menjelaskan bahwa program JKK merupakan bagian dari inisiatif perhutanan sosial yang bertujuan untuk memberikan akses pembiayaan kepada petani kopi yang telah memperoleh hak pengelolaan lahan secara formal dari negara.

“BNI JKK adalah program perhutanan sosial yang bertujuan memberikan akses pembiayaan kepada petani kopi yang telah mendapatkan hak pengelolaan lahan secara formal dari negara,” kata Okki Rushartomo di Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Lebih dari sekadar mendukung petani kopi secara finansial, program ini juga berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi hijau, terutama bagi UMKM kopi yang memiliki orientasi ekspor.

BNI turut mendorong UMKM kopi melalui BNI Xpora, sebuah platform yang dirancang untuk membantu pelaku usaha menembus pasar global. Salah satu penerima manfaat dari program ini adalah Mahkota Java Coffee, sebuah merek kopi asal Garut yang dikelola oleh Enung Sumartini.

Enung mengungkapkan bahwa program ini sangat membantunya dalam memperluas jangkauan bisnisnya. Salah satu manfaat utama yang diperolehnya adalah kesempatan untuk mengikuti program business matching, yang mempertemukannya dengan calon pembeli dari luar negeri.

Selain itu, melalui program ini, Enung juga mendapatkan peluang untuk menghadiri berbagai pameran internasional guna memperkenalkan kopi khas Garut ke pasar yang lebih luas.

Tak hanya menjalankan bisnisnya sendiri, Enung juga membentuk Kelompok Tani Kasuga (Kopi Asli Urang Garut), yang kini memiliki sekitar 130 petani anggota. Berkat upaya ini, kopi yang diproduksi oleh kelompok tersebut telah berhasil menembus pasar ekspor sejak tahun 2018, dengan pembeli yang tersebar di berbagai negara, termasuk Singapura.

Dalam setahun, Enung mampu menjual sekitar 100 ton biji kopi ke berbagai pasar global. Ia juga tengah mempersiapkan langkah-langkah strategis agar produknya bisa diterima di Korea Selatan.

"Saya juga sedang mempersiapkan untuk bisa menembus pasar Korea Selatan," ujar Enung.

Program BNI JKK telah diperluas ke lima provinsi di Indonesia, meliputi Kabupaten Humbang Hasundutan (Sumatera Utara), Rejang Lebong (Sumatera Selatan), Garut (Jawa Barat), Jember (Jawa Timur), dan Temanggung (Jawa Tengah). Hingga Desember 2024, BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp67,2 miliar kepada 525 petani kopi di berbagai wilayah di Indonesia.

Dengan inisiatif ini, BNI berkomitmen untuk terus mendukung para pelaku UMKM kopi agar tidak hanya berdaya secara ekonomi di dalam negeri, tetapi juga mampu bersaing di kancah internasional.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |