Bukan Melarang, Orang Tua Perlu Membimbing Anak dalam Bermedia Sosial

1 month ago 29

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Jumat, Februari 07, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Bukan Melarang, Orang Tua Perlu Membimbing Anak dalam Bermedia Sosial
Bukan melarang, orang tua perlu membimbing anak dalam bermedia sosial. Ilustrasi (Dok. ANTARA)

Jakarta, Pewarta.co.id – Psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia, Teresa Indira Andani, M.Psi, menekankan bahwa anak-anak yang mulai menggunakan media sosial sebaiknya tidak dilarang sepenuhnya, melainkan perlu mendapatkan bimbingan kuat dari orang tua.

Pemahaman yang baik mengenai manfaat serta risiko penggunaan media sosial menjadi faktor utama dalam membentuk kebiasaan digital yang sehat.

“Larangan total terhadap penggunaan media sosial kurang efektif, terutama bagi anak yang lebih besar dan remaja. Berdasarkan pola asuh otoritatif, pendekatan terbaik bukanlah melarang, tetapi membimbing dan memberikan pemahaman yang kuat tentang manfaat serta risikonya,” ujar Teresa dalam wawancara tertulis dengan ANTARA, Rabu.

Pendekatan sesuai tahap perkembangan anak

Teresa menjelaskan bahwa cara orang tua mendampingi anak dalam menggunakan media sosial harus disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan mereka.

Usia 7 tahun ke bawah: Anak dalam rentang usia ini sebaiknya belum diperkenalkan dengan media sosial, karena mereka masih kesulitan membedakan antara dunia nyata dan fantasi.

Usia 7-11 tahun: Pada tahap ini, anak mulai bisa diperkenalkan dengan media sosial dengan pengawasan ketat.

Orang tua perlu menetapkan batasan yang jelas, seperti hanya menggunakan platform yang aman dan sesuai usia.

Kontrol langsung dari orang tua sangat diperlukan, termasuk membatasi waktu layar maksimal 1-2 jam per hari dan menggunakan aplikasi parental control.

Usia 12 tahun ke atas: Remaja perlu dibekali literasi digital agar mereka dapat mengelola media sosial secara lebih mandiri, tetapi tetap dalam pengawasan orang tua.

Pada fase ini, pendekatan berbasis diskusi lebih efektif, sehingga anak memahami alasan di balik aturan yang diberikan.

“Dengan pendekatan ini, anak tidak hanya sekadar patuh, tetapi juga memahami alasan di balik aturan yang diberikan,” tambah Teresa.

Aturan jelas dan konsekuensi dalam penggunaan media sosial

Selain memberikan pengawasan dan bimbingan, Teresa juga menyarankan agar orang tua menerapkan aturan waktu dan durasi yang jelas terkait akses media sosial.

Anak juga perlu memahami etika digital dan privasi online, sehingga mereka dapat menggunakan media sosial dengan lebih bijaksana.

Penting bagi orang tua dan anak untuk mendiskusikan konsekuensi yang akan diterima jika aturan yang disepakati dilanggar.

Pendekatan ini tidak hanya membantu membentuk kebiasaan digital yang sehat, tetapi juga membekali anak dengan keterampilan berpikir kritis dan literasi digital, yang akan bermanfaat bagi masa depan mereka.

“Media sosial bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang bagi anak-anak untuk belajar, berinteraksi, dan mengekspresikan diri. Dengan pendampingan orang tua, anak dapat mengelola media sosial secara bertanggung jawab, aman, dan edukatif,” tutup Teresa.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |