Hammad Hendra
Selasa, Februari 25, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
Trenggalek, Jawa Timur – Struktur beton penguat dinding tebing di atas Bendungan Bagong, Trenggalek, mengalami kerusakan parah setelah ambrol akibat curah hujan yang tinggi.
Konstruksi yang dikenal sebagai shotcrete ini mengalami longsor pada Jumat (21/2/2025) malam, memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Penyebab ambrolnya Shotcrete
Pejabat Pengawas Utama Proyek Bendungan Bagong dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Sriwahyudi, menjelaskan bahwa kejadian ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
"Longsor pada (konstruksi) shotcrete ini tidak terlalu berpengaruh pada bangunan utama, karena yang terdampak hanya di bagian aksesoris area pendukung Bendungan Bagong," ungkapnya saat diwawancarai di Trenggalek.
Ia menambahkan bahwa intensitas curah hujan saat kejadian memang sangat tinggi. Meskipun beton pelapis dinding tebing memiliki ketebalan sekitar 10 sentimeter dan telah dilengkapi biopori, air hujan yang meresap ke dalam tanah melampaui kapasitas jenuhnya. Hal ini menyebabkan tanah tebing bergeser dan mengakibatkan lapisan shotcrete ambrol.
"Untuk lebih jelasnya nanti akan dijelaskan oleh pejabat PPK (Bendungan Bagong) yang memiliki kewenangan soal ini. Tapi untuk peristiwanya, memang (terjadi) demikian," tambahnya.
Dampak dan Luasan Area Terdampak
Insiden ini sempat menjadi viral di media sosial, menarik perhatian masyarakat. Pihak pelaksana proyek dari PT Pembangunan Perumahan (PP), selaku kontraktor pelaksana, menyatakan bahwa luas area terdampak mencapai sekitar 2.100 meter persegi.
Dalam dunia teknik sipil, shotcrete adalah metode aplikasi beton atau mortar dengan penyemprotan bertekanan tinggi ke permukaan dinding, lereng, atau struktur bawah tanah. Pada proyek Bendungan Bagong, teknik ini digunakan untuk memperkuat dinding tebing agar lebih tahan terhadap erosi dan kebocoran.
Tidak Berdampak pada Bangunan Utama
Meskipun kerusakan terjadi pada bagian dinding tebing, pihak proyek memastikan bahwa ambrolnya shotcrete tidak mengganggu bangunan utama bendungan.
"Kerusakan lapisan shotcrete pada tebing yang berada di antara bangunan saluran pembuangan dan main-dam (bangunan utama bendung) atau di atas terowongan pengelak ini tidak berpengaruh terhadap keseluruhan pekerjaan proyek, karena terjadi di area pendukung. Tidak berpengaruh ke bangunan inti," jelas Sriwahyudi.
Meski demikian, pihak berwenang terus melakukan evaluasi dan akan mengambil langkah-langkah perbaikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.