Redaksi Pewarta.co.id
Sabtu, Januari 25, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
Novak Djokovic, memutuskan mundur dari Australian Open 2025 usai mengalami cedera. (Dok. Istimewa) |
PEWARTA.CO.ID - Novak Djokovic, yang telah mengantongi sepuluh gelar Australian Open, bertekad untuk terus mengejar trofi juara demi memperpanjang rekor gelar mayor yang telah diraihnya.
Meskipun baru saja mengalami cedera serius pada semifinal Australian Open 2025, petenis asal Serbia ini menyatakan bahwa ia akan terus berjuang untuk menambah koleksi kemenangan Grand Slam-nya.
"Saya akan terus berjuang untuk memenangi lebih banyak Grand Slam," kata Djokovic yang kini tengah memburu gelar ke-100 dalam kariernya, serta gelar mayor ke-25 di Melbourne Park, seperti yang dikutip dari laman resmi Australian Open, Sabtu (25/1/2025).
Sebelumnya, padaSelasa (21/1/2025), Djokovic mengalami robekan otot saat mengalahkan Carlos Alcaraz di perempat final.
Meski begitu, ia tetap melanjutkan perjuangannya dan hanya berlatih selama satu jam sebelum menghadapi semifinal di Rod Laver Arena pada Jumat (24/1/2025).
Bagi Djokovic, cedera menjadi salah satu tantangan terbesar dalam karier atlet profesional.
"Cedera adalah musuh terbesar seorang atlet profesional," jelas Djokovic yang pernah mengatasi cedera perut saat meraih gelar Australian Open 2021 dan kembali meraih medali emas Olimpiade Paris setelah menjalani operasi lutut kanan.
Meski mengalami cedera yang memaksanya mundur dari semifinal tahun ini, Djokovic mengungkapkan bahwa kenangan manis bersama Australian Open tidak akan terlupakan begitu saja.
Ia merasa bangga atas prestasi luar biasa yang telah diraih selama bertahun-tahun di ajang Grand Slam tersebut.
"Saya tidak bisa melupakan semua kenangan, hasil, dan prestasi luar biasa yang telah saya raih di sini selama bertahun-tahun hanya karena tahun ini saya pensiun di semifinal," ujarnya.
Bagi Djokovic, Australian Open selalu menjadi bagian penting dalam kariernya dan akan tetap berada di hatinya sebagai turnamen terbaik yang pernah ia ikuti.
Petenis yang kini berada di peringkat tujuh dunia ini juga menyatakan bahwa jika dalam kondisi bugar, sehat, dan termotivasi, ia tidak melihat alasan untuk tidak kembali ke Melbourne pada tahun depan.
"Jika saya bugar, sehat, termotivasi, saya tidak melihat alasan untuk tidak datang (tahun depan). Saya ingin terus maju," ungkap Djokovic.
Selain itu, Djokovic juga menambahkan bahwa meski telah meraih hampir segalanya dalam tenis, dirinya tetap berkomitmen untuk terus berkompetisi, bahkan dengan bergabungnya rival lamanya, Andy Murray, dalam tim pelatihnya pada November lalu.
"Saya pasti akan mengobrol dengan Andy dan berterima kasih kepadanya karena telah berada di sini bersama saya. Saya akan memberikan feedback kepadanya, yang tentu saja positif, dan melihat bagaimana perasaannya dan kita akan melangkah ke langkah berikutnya," tuturnya.
Dengan tujuan untuk mencapai rekor final Australian Open ke-11 dan final major ke-38, Djokovic tidak kehilangan semangat meski gagal melaju ke final tahun ini.
"Saya memukul bola dengan sangat baik, ada banyak hal positif yang bisa diambil dari cara saya bermain di semifinal," ucap Djokovic.
Sebagai catatan, jika Djokovic berhasil melaju ke final Australian Open 2025, ia akan menjadi petenis putra tertua yang mencapai final tunggal putra Australian Open di era Open.
"Ini hasil yang sangat bagus mengingat situasinya, tetapi tidak memuaskan bagi saya. Saya selalu mencari tujuan tertinggi, mencapai final dan berjuang untuk sebuah trofi," terangnya.
Pada final tunggal putra Australian Open 2025 yang akan diselenggarakan pada Minggu (26/1/2025), Djokovic akan menyaksikan dari kursi penonton.
Meskipun begitu, ia menyampaikan dukungannya untuk Alexander Zverev, yang akan bertanding melawan Jannik Sinner di final.
"Saya mendoakan yang terbaik untuk Sascha. Dia layak meraih Slam pertamanya, saya akan mendukungnya, semoga dia bisa meraihnya di sini," kata Djokovic, merujuk pada julukan Zverev, unggulan kedua, yang akan menghadapi petenis nomor satu dunia, Jannik Sinner.