Hammad Hendra
Rabu, Februari 26, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
Purworejo,,Pewarta.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso secara resmi melepas ekspor produk mainan kunyahan anjing (dog chew) berbahan dasar kayu kopi dan sabut kelapa senilai Rp35 miliar ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Acara pelepasan ekspor ini berlangsung di Desa Pekutan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Selasa.
Produk inovatif ini dikembangkan oleh Desa Sejahtera Astra Purworejo, yang berada di bawah binaan Astra.
Kehadiran industri dog chew ini telah menciptakan 80 lapangan pekerjaan baru serta meningkatkan pendapatan masyarakat lokal hingga 70 persen.
UMKM Indonesia semakin kompetitif di pasar global
Dalam sambutannya, Budi menekankan bahwa pencapaian ini merupakan bukti semakin kompetitifnya produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia di pasar global.
Ia juga mengapresiasi nilai tambah yang diberikan oleh produk ini melalui penggunaan bahan berkelanjutan.
"Keberhasilan ekspor produk dog chew berbahan dasar kayu kopi dan sabut kelapa asal Purworejo ke AS dan Eropa menunjukkan potensi produk UMKM Indonesia yang semakin kompetitif di pasar global. Hal ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki daya saing tinggi, khususnya untuk produk-produk inovatif yang mengusung nilai keberlanjutan," ujar Budi dalam keterangannya di Jakarta.
Strategi Kemendag untuk meningkatkan ekspor UMKM
Budi juga menegaskan komitmen Kementerian Perdagangan dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045. Untuk mencapai tujuan tersebut, Kemendag mengusung tiga program utama, yaitu:
- Pengamanan Pasar Dalam Negeri
- Perluasan Pasar Ekspor
- UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor)
Salah satu strategi yang diterapkan adalah melalui kegiatan penjajakan bisnis (business matching), yang melibatkan presentasi produk (pitching) kepada perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri serta pertemuan dengan calon pembeli dari berbagai negara.
"Pada Januari 2025, Kemendag telah menggelar 72 sesi pitching dan pertemuan bisnis untuk 196 UMKM. Kegiatan ini menghasilkan potensi transaksi yang mencapai 5,22 juta dolar AS," kata Budi.
Sementara itu, pada Februari, telah dijadwalkan 75 kegiatan serupa, dengan 55 di antaranya telah terlaksana.
Dari jumlah tersebut, terdapat 40 sesi pitching dan 15 pertemuan bisnis yang menghasilkan transaksi senilai 840 ribu dolar AS dengan pembeli dari negara-negara seperti Arab Saudi, Singapura, Malaysia, dan Spanyol.
Dukungan perwakilan dagang dan pameran internasional
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa Kemendag memiliki 46 perwakilan dagang yang tersebar di 33 negara.
Perwakilan ini berperan aktif dalam membantu UMKM Indonesia mendapatkan pembeli dari luar negeri.
Sebagai bagian dari strategi promosi produk Indonesia di pasar global, Kemendag juga akan menyelenggarakan pameran tahunan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 pada 15-19 Oktober 2025.
Pameran ini diharapkan menjadi ajang yang efektif bagi UMKM untuk memperluas jaringan bisnis internasional dan meningkatkan volume ekspor.
Dengan berbagai inisiatif yang dijalankan, diharapkan UMKM Indonesia semakin mampu bersaing di pasar global dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.