Hammad Hendra
Selasa, Februari 25, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Google hapus autentikasi dua faktor via SMS di Gmail, gantikan dengan kode QR. (Dok. Google)) |
Jakarta, Pewarta.co.id – Google berencana menghapus metode autentikasi dua faktor (2FA) melalui SMS di layanan Gmail.
Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko penyalahgunaan SMS yang semakin marak terjadi di dunia maya.
Alasan penghapusan SMS sebagai metode 2FA
Dikutip dari Engadget pada Selasa, juru bicara Gmail, Ross Richendrfer, menyatakan bahwa penghapusan autentikasi SMS dilakukan guna menekan dampak dari penyalahgunaan layanan pesan singkat.
"Kami menghapus metode autentikasi SMS untuk mengurangi dampak penyalahgunaan SMS yang 'sedang marak di dunia'," ujar Richendrfer.
Google menjelaskan bahwa metode 2FA melalui SMS tidak seaman alternatif lainnya.
Salah satu risiko utama adalah serangan SIM swapping, di mana pelaku kejahatan siber dapat mengalihkan nomor telepon korban ke perangkat lain dengan meyakinkan operator seluler.
Hal ini memungkinkan mereka untuk mencegat pesan autentikasi yang dikirimkan ke pengguna.
Selain itu, metode ini juga rentan terhadap praktik "traffic pumping", di mana pelaku menipu operator layanan untuk mengirimkan banyak SMS ke nomor yang mereka kendalikan.
Dengan cara ini, mereka dapat memperoleh keuntungan finansial dari setiap pesan yang dikirim.
Kode QR sebagai alternatif baru
Sebagai pengganti autentikasi SMS, Google akan menggunakan kode QR sebagai metode verifikasi saat pengguna hendak masuk ke akun Gmail mereka.
Nantinya, pengguna akan melihat kode QR yang perlu dipindai menggunakan ponsel mereka untuk menyelesaikan proses autentikasi.
Perubahan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan keamanan, tetapi juga membantu mengurangi jumlah SMS yang dikirimkan oleh Google, terutama dalam upaya mencegah pembuatan akun spam secara massal.
Masa depan keamanan Gmail
Google dan sejumlah perusahaan teknologi lainnya terus mendorong peralihan dari kata sandi tradisional ke sistem passkeys, yang diklaim lebih aman dan praktis.
Namun, adopsi sistem ini masih berjalan lambat. Oleh karena itu, Google tetap fokus pada peningkatan keamanan metode autentikasi yang sudah akrab digunakan oleh penggunanya.
Langkah ini menandakan upaya Google dalam menghadirkan sistem keamanan yang lebih canggih, sekaligus melindungi pengguna dari berbagai ancaman siber yang semakin berkembang.