Pewarta Network
Rabu, Januari 22, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
Pedagang bumbu dapur melayani pembeli di Pasar Wage, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (7/1/2025). (Dok. ANTARA). |
PEWARTA.CO.ID - Harga berbagai jenis cabai di pasar tradisional wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mulai menunjukkan penurunan seiring dengan stabilitas panen di tingkat petani.
"Penurunan harga berbagai jenis cabai ini karena di tingkat petani sudah mulai stabil panennya, sehingga pasokan komoditas tersebut mulai tersedia di pasaran," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas, Gatot Eko Purwadi, di Purwokerto, Rabu (22/1/2025).
Gatot menyebutkan harga rata-rata cabai merah keriting kini berada di kisaran Rp53.500 per kilogram, turun dari harga sebelumnya yang mencapai Rp65.000/kg.
Sementara itu, cabai rawit merah saat ini rata-rata dihargai Rp61.000/kg setelah sebelumnya sempat mencapai Rp95.000/kg. Harga cabai rawit hijau turun dari Rp67.500/kg menjadi Rp55.000/kg, dan cabai merah besar kini berada di angka Rp60.000/kg, turun dari Rp78.750/kg.
"Harga tersebut merupakan rata-rata dari seluruh pasar di Banyumas. Namun, tentunya setiap pasar memiliki harga yang berbeda-beda," tegasnya.
Sebagai contoh, Gatot menyebut harga cabai di Pasar Wage dan Pasar Manis, meskipun sama-sama berlokasi di Purwokerto, menunjukkan variasi yang cukup signifikan.
Di Pasar Manis, cabai merah besar saat ini dihargai Rp80.000/kg setelah sebelumnya mencapai Rp100.000/kg, sedangkan cabai merah keriting turun dari Rp90.000/kg menjadi Rp70.000/kg. Cabai rawit merah turun ke angka Rp80.000/kg setelah sebelumnya mencapai Rp110.000/kg, dan cabai rawit hijau turun dari Rp80.000/kg menjadi Rp70.000/kg.
Sementara itu, di Pasar Wage, harga cabai merah besar turun dari Rp69.000/kg menjadi Rp58.000/kg, cabai merah keriting dari Rp69.000/kg menjadi Rp58.000/kg, cabai rawit merah dari Rp95.000/kg menjadi Rp67.000/kg, dan cabai rawit hijau dari Rp65.000/kg menjadi Rp60.000/kg.
Gatot berharap stabilitas panen di sentra-sentra produksi cabai akan terus terjaga agar pasokan tetap lancar dan harga dapat kembali normal sesuai acuan pemerintah. "Semoga masa panen di sentra-sentra cabai tidak mengalami gangguan lagi," katanya.
Sebelumnya, Teguh Suprapto, pegiat Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Kabupaten Banjarnegara, mengungkapkan bahwa kenaikan harga cabai dalam beberapa pekan terakhir disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem.
"Harga cabai rawit merah akan segera turun dalam satu hingga dua pekan ke depan karena pasokannya mulai ada. Daerah dataran rendah seperti Kediri dan beberapa wilayah Jawa Timur mulai panen raya," kata Teguh, Senin (13/1/2025).
Ia menjelaskan bahwa hujan selama lima hari berturut-turut pada pertengahan November 2024 menyebabkan kerusakan tanaman cabai di wilayah bawah. Sekitar 40 persen tanaman tergenang air, dan di wilayah atas, layu fusarium mengakibatkan perakaran tanaman mati, sehingga berdampak pada hasil panen.
Harga cabai rawit merah di tingkat petani pada pekan kedua Januari 2025 tercatat berada di kisaran Rp70.000-Rp75.000 per kilogram, sementara cabai merah keriting di Banjarnegara dihargai Rp55.000/kg.
Dengan pasokan yang berangsur pulih, diharapkan harga cabai di pasaran dapat terus turun dan stabil, memberikan manfaat bagi konsumen maupun petani.