Redaksi Pewarta.co.id
Selasa, April 29, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Produksi Apple akan mulai dialihkan dari pabrik di China ke India untuk menghindari kebijakan tarif impor AS. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Apple dikabarkan tengah mempercepat rencana pemindahan sebagian produksi iPhone dari China ke India.
Langkah strategis ini diambil untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan tarif impor dari China, yang selama ini menjadi pusat manufaktur utama bagi perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat tersebut.
Mengutip laporan Reuters, Sabtu (26/4/2025), Apple berencana untuk mulai merakit sebagian besar iPhone yang dipasarkan di AS di pabrik-pabrik di India paling lambat akhir 2026.
Sumber yang mengetahui rencana ini menyebutkan, Apple sedang mengadakan pembicaraan intensif dengan dua mitra produksinya, yakni Foxconn dan Tata Group, untuk merealisasikan target tersebut.
Apple dan Foxconn hingga kini belum memberikan tanggapan resmi atas kabar ini. Sementara Tata memilih untuk tidak berkomentar.
Saat ini, Apple menjual lebih dari 60 juta unit iPhone di pasar Amerika setiap tahunnya, dan sekitar 80% di antaranya masih diproduksi di pabrik-pabrik di China.
Meski India gencar dipromosikan Perdana Menteri Narendra Modi sebagai pusat baru manufaktur smartphone dunia, produksi di negara tersebut bukan tanpa tantangan.
Bea masuk untuk komponen ponsel di India relatif lebih tinggi dibandingkan banyak negara lain, sehingga membuat biaya produksi lebih mahal.
Menurut sumber yang sama, biaya produksi iPhone di India tercatat 5-8% lebih tinggi dibandingkan di China, bahkan dalam beberapa kasus, selisih biaya bisa mencapai hingga 10%.
Upaya diversifikasi produksi Apple di luar China sebenarnya sudah dimulai sejak era Presiden Donald Trump.
Untuk menghindari dampak kebijakan tarif yang diberlakukan AS terhadap produk China, Apple telah meningkatkan volume ekspor iPhone dari India.
Pada bulan Maret lalu, Apple tercatat mengirimkan sekitar 600 ton iPhone senilai 2 miliar dolar AS ke Amerika Serikat, menandai rekor baru bagi kedua mitranya, Foxconn dan Tata. Dari jumlah itu, Foxconn sendiri menyumbangkan pengapalan iPhone senilai 1,3 miliar dolar AS.
Financial Times sebelumnya melaporkan bahwa Apple semakin memposisikan India sebagai kunci penting dalam strategi diversifikasi manufakturnya.
Saat ini, Foxconn dan Tata telah mengoperasikan tiga pabrik di India, dengan dua fasilitas produksi tambahan yang tengah dibangun untuk mendukung ekspansi tersebut.