Redaksi Pewarta.co.id
Selasa, April 29, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi. Hyundai akan mulai mengerahkan puluhan robot untuk kebutuhan produksi di pabriknya. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Hyundai Motor Group mengambil langkah besar dalam modernisasi industrinya dengan berencana mempekerjakan puluhan ribu robot buatan Boston Dynamics ke berbagai fasilitas manufakturnya, termasuk pabrik terbaru mereka, Metaplant America, yang berlokasi di Georgia, Amerika Serikat.
Upaya ini merupakan bagian dari kolaborasi strategis antara Hyundai dan Boston Dynamics dalam menciptakan "ekosistem robotika dinamis di AS," sebagaimana tertuang dalam siaran pers resmi Boston Dynamics yang dikutip oleh Newsweek.
Dengan pesanan besar ini, Boston Dynamics berkesempatan memperluas lini produksi robot canggihnya dan memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen robot mobile terdepan di dunia.
Hyundai Motor Group sendiri telah mengakuisisi Boston Dynamics pada tahun 2021 dengan nilai transaksi mencapai USD 1,1 miliar.
Saat ini, Boston Dynamics menawarkan tiga jenis robot untuk digunakan industri. Salah satunya, Spot, robot berkaki empat yang menyerupai anjing, sudah mulai dioperasikan untuk memeriksa kendaraan di jalur perakitan Hyundai Metaplant America.
Sementara itu, robot humanoid Atlas dijadwalkan mulai bertugas di berbagai pabrik Hyundai di seluruh dunia dalam waktu dekat.
"Atlas akan digunakan akhir tahun ini di Metaplant Hyundai di luar Savannah. Kami bersemangat untuk memulai dengan pengurutan komponen, menempatkan Atlas di fasilitas manufaktur dan membuka masa depan tugas manipulasi," kata juru bicara Boston Dynamics kepada Newsweek.
Hyundai bukan satu-satunya perusahaan otomotif yang memasuki era robotika industri. Mercedes-Benz, misalnya, juga tengah menguji robot humanoid Apollo dari perusahaan robotik Apptronik yang berbasis di AS. Robot ini sedang diuji di Kampus Pabrik Digital Mercedes-Benz di Berlin-Marienfelde, Jerman.
Apollo sendiri dikembangkan sebagai robot humanoid komersial pertama dengan fokus pada interaksi yang ramah, kemampuan produksi massal, daya angkut tinggi, dan standar keselamatan tinggi, menurut keterangan dari Apptronik.
Hyundai menegaskan bahwa keberadaan robot tidak bertujuan menggantikan tenaga kerja manusia, melainkan sebagai pelengkap yang meningkatkan efisiensi produksi.
"Kami telah merekayasa proses produksi dengan memadukan berbagai proses otomatis yang dipimpin oleh anggota tim kami untuk memastikan kendaraan berkualitas tinggi dibuat dengan cara yang paling aman dan paling ergonomis," ungkap juru bicara Hyundai kepada Newsweek.
Mengenai biaya investasi, Mercedes-Benz menyebutkan bahwa setiap unit Apollo akan dibeli dengan harga di bawah USD 100.000. Namun, untuk harga robot Spot dan Atlas yang dibeli Hyundai, belum ada informasi resmi yang diumumkan.
Selain Hyundai, Boston Dynamics juga telah mengimplementasikan robot-robotnya di berbagai perusahaan besar seperti Gap Inc., InBev, dan POSCO, produsen baja asal Korea Selatan.