Nimas Taurina
Kamis, Februari 13, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
PEWARTA.CO.ID - Pemerintah Indonesia dan Turki telah menandatangani kesepakatan untuk memperkuat kerja sama di sektor ekspor komoditas pertanian. Langkah ini diambil guna meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Pertanian dan Kehutanan Republik Turki, İbrahim Yumakli. Kesepakatan ini bertujuan untuk mendorong ekspor berbagai komoditas unggulan dari kedua negara.
Dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu (12/2/2025), Menteri Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa melalui kerja sama ini, Indonesia dan Turki akan memperkuat kolaborasi di berbagai aspek pertanian.
"Kerja sama ini mencakup produksi tanaman, perlindungan tanaman, peternakan, kesehatan hewan, serta pengolahan pangan dan pakan," ujarnya.
Beberapa komoditas utama yang menjadi fokus dalam ekspor ke Turki meliputi kopi, kelapa sawit, karet, rempah-rempah seperti lada, pala, dan kayu manis, teh, kakao, serta buah tropis seperti mangga, nanas, dan pisang. Selain itu, produk peternakan seperti unggas dan daging olahan dari Indonesia juga menjadi bagian dari kerja sama ini.
Sementara itu, Turki akan mengekspor gandum ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Kesepakatan ini membuka peluang besar bagi peningkatan ekspor komoditas pertanian Indonesia ke Turki, mengingat permintaan internasional terhadap produk pertanian berkualitas dari Indonesia terus meningkat.
Selain aspek perdagangan, kerja sama ini juga mencakup pengembangan teknologi pertanian, pertukaran informasi, pelatihan teknis, penelitian bersama, serta penerapan sistem pertanian berbasis digital (smart agriculture). Kedua negara juga sepakat untuk membentuk Komite Pengarah guna memastikan implementasi kerja sama ini berjalan secara efektif dan berkelanjutan.
"Turki merupakan mitra strategis Indonesia di kawasan Eropa dan Asia Barat. Melalui kemitraan ini, kita berharap dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian Indonesia di pasar global," tambah Andi Amran Sulaiman.
Lebih lanjut, kerja sama ini juga dianggap sebagai peluang untuk memperkuat ketahanan pangan dan mendorong pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan di kedua negara. Kesepakatan ini berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
Penandatanganan MoU ini turut disaksikan langsung oleh Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, di Istana Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (12/2). Pemerintah kedua negara menyepakati total 13 poin kerja sama, yang ditandatangani oleh pejabat tinggi masing-masing negara, sebagai bukti kemitraan yang solid antara Indonesia dan Turki.