Pewarta Network
Jumat, Januari 31, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (31/1/2025). (Dok. ANTARA). |
PEWARTA.CO.ID - Investasi yang dilakukan oleh vendor Apple di Indonesia diprediksi akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Tanah Air, khususnya dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan ekspor.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menyatakan bahwa investasi ini tidak hanya akan memberikan kontribusi besar dalam menciptakan ribuan pekerjaan, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
“Investasi ini dilakukan oleh vendor (Apple), jadi ini juga akan menimbulkan hal yang positif daripada penciptaan lapangan pekerjaannya yang kurang lebih akan mencapai 2.000 orang,” ujar Rosan dalam wawancara di Jakarta, pada Jumat (31/1/2025).
Selain menciptakan lapangan kerja, investasi ini diharapkan bisa mendongkrak kinerja ekspor Indonesia. Pasalnya, sekitar 65 persen dari hasil produksi vendor Apple ini akan dipakai untuk orientasi ekspor, yang tentunya akan berpengaruh pada peningkatan volume ekspor Indonesia.
“Jadi ini juga (membantu) untuk ekspor kita akan meningkat,” tambah Rosan.
Lebih lanjut, Rosan menjelaskan bahwa di balik setiap produk ponsel Apple, terdapat ratusan vendor yang terlibat dalam proses produksinya. Saat ini, sejumlah vendor Apple sudah berinvestasi di negara-negara seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
Masuknya investasi vendor Apple ke Indonesia diyakini akan membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi bagian dari rantai pasokan global (global value chain).
“Kita ingin menjadi bagian dari value chain ini. Alhamdulillah sekarang mereka berinvestasi dan saya meyakini, ini akan diikuti oleh perusahaan Amerika lainnya. Saya meyakini, kenapa? Saya sudah berbicara dengan beberapa pihak dan saya yakin mungkin di kuartal pertama akan ada investasi yang cukup besar dari perusahaan Amerika Serikat lainnya,” kata Rosan.
Sebagai informasi tambahan, Rosan juga mengungkapkan bahwa pabrik vendor Apple yang akan memproduksi AirTag sudah mulai dibangun di Indonesia. Pabrik ini diperkirakan akan menyuplai 65 persen kebutuhan AirTag di seluruh dunia. Nilai investasi tersebut mencapai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp16 triliun, dengan potensi penciptaan lapangan kerja hingga 2.000 orang.
Investasi ini bukan hanya berhenti pada angka tersebut, Rosan menambahkan bahwa pemerintah akan terus mendorong investasi ini agar dapat mencapai angka 10 miliar dolar AS. Pabrik vendor Apple tersebut ditargetkan selesai pada awal tahun 2026 dan diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Dengan adanya investasi ini, Indonesia tidak hanya memperoleh manfaat dalam hal peningkatan lapangan kerja dan ekspor, tetapi juga berpotensi untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasokan global, khususnya dalam sektor teknologi dan manufaktur.