Redaksi Pewarta.co.id
Minggu, Mei 25, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi. Demam tinggi pada anak dapat menjadi salah satu penyebab kejang. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Momen saat anak mengalami kejang secara mendadak bisa menjadi situasi yang sangat mengagetkan, terutama bagi para orangtua.
Tak jarang, reaksi pertama yang muncul adalah panik, apalagi jika belum memahami cara penanganan yang benar.
Lebih parahnya lagi, masih banyak orangtua yang termakan mitos lama yang justru bisa membahayakan si kecil.
Beberapa tindakan keliru seperti memasukkan sendok atau bahkan kopi ke mulut anak saat kejang masih saja dilakukan.
Padahal, tindakan semacam itu sangat tidak disarankan dan justru dapat memperparah kondisi anak.
Untuk membantu para orangtua bersikap lebih tenang dan sigap, Dokter Spesialis Anak dr. Mas Nugroho Ardi Santoso, SpA, M.Kes, membagikan panduan praktis dalam menghadapi anak yang mengalami kejang, sebagaimana dibagikan melalui akun Instagram pribadinya, Sabtu (24/5/2025).
Berikut langkah-langkah yang bisa diterapkan saat anak mengalami kejang:
1. Tetap tenang dan amankan anak
Langkah pertama dan terpenting adalah menjaga ketenangan. Panik hanya akan memperkeruh keadaan dan menyulitkan proses penanganan. Pastikan anak berada di tempat yang aman, lalu:
- Posisikan anak di permukaan datar.
- Miringkan tubuh anak ke samping agar saluran napas tetap terbuka dan mencegah tersedak.
- Jangan masukkan apa pun ke mulutnya, termasuk sendok, jari, atau makanan/minuman.
2. Hitung lama kejang terjadi
Mengetahui durasi kejang sangat penting untuk menentukan langkah medis selanjutnya.
- Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit, segera bawa anak ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).
- Bila anak memang sudah diresepkan obat kejang oleh dokter, boleh diberikan sesuai petunjuk setelah kejang berlangsung 5 menit.
3. Tangani demam dengan kompres hangat
Kejang yang disebabkan oleh demam (kejang demam) juga perlu penanganan tambahan.
- Gunakan kompres hangat, bukan dingin, pada tubuh anak untuk menurunkan suhu.
- Setelah kejang berhenti, berikan obat penurun demam yang biasa digunakan sesuai anjuran dokter.
4. Perhatikan kondisi pasca-kejang
Biasanya anak akan terlihat sangat mengantuk atau lelah setelah kejang, dan ini masih tergolong normal.
Namun, perlu diwaspadai jika:
- Anak tidak sadar-sadar dalam waktu lama setelah kejang.
- Terjadi kejang berulang dalam waktu berdekatan.
Jika gejala tersebut muncul, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lanjutan oleh dokter.
Momen anak kejang memang sangat menegangkan, tapi dengan bekal informasi yang tepat, para orang tua bisa bertindak dengan cepat dan tepat.
Ingat, langkah kecil yang benar bisa menyelamatkan nyawa buah hati tercinta.
"Moms tidak perlu panik, tapi juga jangan sepele. Ketenangan dan penanganan awal yang benar sangat penting," pesan dr. Ardi dalam unggahannya.
Dengan memahami panduan ini, Moms dan Dads bisa lebih siap menghadapi situasi darurat dan memberikan pertolongan pertama terbaik bagi anak tercinta.