Meluruskan Fakta tentang Konsumsi Air Lemon Panas Menurut Ahli Nutrisi

4 weeks ago 46

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Senin, 10 Februari 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Meluruskan Fakta tentang Konsumsi Air Lemon Panas Menurut Ahli Nutrisi
Meluruskan fakta tentang konsumsi air lemon panas menurut ahli nutrisi. (Dok. Ist)

PWARTA.CO.ID - Air lemon panas sering dianggap sebagai minuman ajaib yang dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan pencernaan, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Namun, menurut para ahli nutrisi, banyak klaim yang beredar mengenai manfaat air lemon ini perlu dikaji ulang berdasarkan bukti ilmiah yang tersedia.

Profesor nutrisi sekaligus direktur Linus Pauling Institute di Oregon State University, Emily Ho, menegaskan bahwa meskipun air lemon memiliki manfaat menyehatkan dan menyegarkan untuk memulai hari, belum ada cukup bukti ilmiah yang membuktikan berbagai manfaat yang sering diklaim.

Dilansir dari Channel News Asia, berikut beberapa fakta yang perlu diluruskan terkait konsumsi air lemon panas menurut para ahli nutrisi:

1. Hidrasi: Air lemon tidak lebih unggul dari air putih

Salah satu manfaat utama air lemon panas adalah membantu hidrasi tubuh, terutama di pagi hari setelah semalaman tidak minum apa pun.

Hidrasi yang baik penting untuk menjaga suhu tubuh, melindungi sendi, serta membantu proses pembuangan zat sisa melalui keringat dan urin.

Selain itu, cukup minum air juga dikaitkan dengan kulit yang lebih sehat, suasana hati yang lebih baik, dan daya pikir yang lebih tajam.

Namun, Joan Salge Blake, seorang ahli diet dan profesor klinis nutrisi di Universitas Boston, menegaskan bahwa tidak ada yang istimewa dari air lemon dibandingkan dengan air putih atau minuman lainnya.

“Cairan apa pun akan menghidrasi Anda,” kata Blake.

Artinya, manfaat hidrasi ini bisa didapatkan dari air putih, teh herbal, atau bahkan kopi tanpa tambahan gula.

2. Pencernaan: Air Lemon bisa membantu, tapi tidak selalu diperlukan

Banyak orang percaya bahwa air lemon dapat meningkatkan kesehatan pencernaan. Judy Simon, ahli diet klinis dan instruktur di University of Washington Medical Center di Seattle, menekankan bahwa konsumsi cairan apa pun sangat penting untuk menjaga sistem pencernaan tetap berfungsi dengan baik - baik dicampur dengan lemon atau tidak.

Sebuah penelitian tahun 2020 di Turki terhadap 4.500 orang dewasa menemukan bahwa mereka yang minum delapan gelas air sehari memiliki risiko 29% lebih rendah terkena sembelit dibandingkan dengan mereka yang hanya minum kurang dari empat gelas per hari.

Beberapa bukti juga menunjukkan bahwa air lemon dapat mempercepat proses pengosongan lambung.

Namun, penelitian ini masih berskala kecil, sehingga hasilnya belum bisa dijadikan acuan kuat.

Dr. Emily Ho menambahkan bahwa kandungan asam sitrat dalam lemon memang masuk akal untuk membantu pencernaan, terutama bagi orang dewasa yang lebih tua.

Seiring bertambahnya usia, produksi asam lambung cenderung menurun, yang dapat menyebabkan masalah seperti mulas dan refluks asam, serta menghambat penyerapan nutrisi dari makanan.

Namun, belum ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa jumlah kecil asam sitrat dalam air lemon dapat memberikan dampak signifikan.

3. Kekebalan Tubuh: Tidak ada bukti air lemon bisa meningkatkan imunitas

Lemon memang kaya akan vitamin C, yang dikenal berperan penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh, membantu penyembuhan luka, dan berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi sel dari kerusakan.

Memeras setengah lemon besar ke dalam secangkir air dapat menyediakan sekitar seperempat dari kebutuhan harian vitamin C.

Namun, Dr. Ho menegaskan bahwa belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk mendukung klaim bahwa mengonsumsi vitamin C dalam jumlah lebih tinggi melalui air lemon panas dapat meningkatkan kekebalan tubuh secara signifikan.

Sebuah tinjauan terhadap lebih dari 60 uji klinis menemukan bahwa konsumsi suplemen vitamin C dosis tinggi tidak berpengaruh signifikan terhadap frekuensi, durasi, atau tingkat keparahan pilek.

Ahli diet Joan Salge Blake juga menambahkan:

“Kekebalan tubuh tidak akan meningkat dengan meminum air lemon panas.”

Selain itu, kekurangan vitamin C yang parah jarang terjadi, sehingga sebagian besar orang sudah mendapatkan cukup vitamin C dari makanan sehari-hari tanpa perlu mengandalkan air lemon.

4. Penurunan Berat Badan: Hanya efektif jika menggantikan minuman berkalori

Beberapa orang percaya bahwa air lemon panas dapat membakar lemak dan mempercepat metabolisme, tetapi para ahli menyatakan bahwa klaim ini tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.

Menurut Judy Simon, jika seseorang mengganti minuman berkalori tinggi seperti kopi dengan gula atau minuman manis dengan air lemon panas, maka itu bisa membantu mengurangi asupan kalori harian, yang pada akhirnya dapat membantu menurunkan berat badan.

Namun, tidak ada bukti kuat bahwa air lemon panas secara langsung memiliki efek signifikan pada metabolisme atau pembakaran lemak.

Dr. Ho menambahkan bahwa beberapa penelitian menunjukkan konsumsi lemon dan buah jeruk lainnya dapat membantu menstabilkan kadar gula darah.

Selain itu, penelitian jangka panjang juga menemukan adanya hubungan antara konsumsi jeruk dan penurunan risiko diabetes tipe 2.

Namun, Dr. Ho menegaskan bahwa bukti tersebut masih lemah dan perlu penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi efeknya.

Air lemon panas memang bisa menjadi minuman yang menyegarkan dan memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti membantu hidrasi, memberikan asupan vitamin C, dan berpotensi mendukung pencernaan bagi orang yang lebih tua.

Namun, klaim bahwa air lemon panas dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mempercepat metabolisme, atau memiliki manfaat khusus untuk pencernaan belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Sebagai alternatif, mengonsumsi cukup air putih, makan makanan kaya nutrisi, dan menjaga pola makan seimbang tetap menjadi langkah terbaik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |