Menkomdigi: Spektrum 6 GHz Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

1 month ago 31

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Sabtu, Februari 08, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

 Spektrum 6 GHz Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia
Menkomdigi: Spektrum 6 GHz dorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. (Dok. ANTARA)

Jakarta, Pewarta.co.id – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa pemanfaatan pita frekuensi lower band 6 GHz untuk jaringan Wi-Fi akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian nasional.

Menurutnya, konektivitas digital kini telah menjadi kebutuhan utama dalam mendorong pertumbuhan di berbagai sektor, termasuk ekonomi, pendidikan, inovasi, dan daya saing nasional di era digital.

"Kami percaya bahwa konektivitas bukan sekadar kemewahan, tetapi juga kebutuhan mendasar bagi pertumbuhan ekonomi, pendidikan, inovasi, dan daya saing nasional di era digital," kata Meutya dalam acara "Peluncuran Spektrum 6 GHz" yang diselenggarakan oleh Indonesia Technology Alliance (ITA) di Jakarta, Jumat.

Transformasi digital indonesia dengan spektrum 6 GHz

Peluncuran spektrum 6 GHz menandai pencapaian penting dalam upaya transformasi digital di Indonesia.

Dengan adanya frekuensi ini, kapasitas jaringan Wi-Fi meningkat dua kali lipat, membuka jalan bagi penerapan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 yang menawarkan kecepatan lebih tinggi, latensi rendah, serta konektivitas yang lebih stabil dan andal.

Menurut Meutya, pemanfaatan Wi-Fi 7 yang memiliki kecepatan hingga 46 Gbps akan memberikan manfaat besar, terutama bagi dunia usaha dan industri yang mengandalkan konektivitas cepat dan minim gangguan untuk meningkatkan efisiensi operasional.

Selain itu, sektor pendidikan yang kini semakin bergantung pada pembelajaran daring juga akan merasakan manfaat signifikan dengan pengalaman belajar yang lebih lancar dan akses materi yang lebih cepat.

Keputusan untuk memanfaatkan pita frekuensi 6 GHz sebagai infrastruktur bagi Wi-Fi 7 mencerminkan langkah strategis Indonesia dalam memimpin transformasi digital di Asia Tenggara.

Dengan inovasi ini, Indonesia memperkuat daya saingnya di pasar global dan menunjukkan bahwa teknologi adalah faktor kunci dalam pertumbuhan ekonomi digital.

"Mengapa kita perlu bertindak begitu cepat? Karena kemajuan digital tidak menunggu siapa pun. Dan waktu adalah hal terpenting. Kita tidak bisa menunggu, dan kita harus melakukannya hari ini," ujar Meutya.

Indonesia Technology Alliance (ITA) dan dukungan pemangku kepentingan

Peluncuran spektrum 6 GHz didukung oleh Indonesia Technology Alliance (ITA), sebuah aliansi yang terdiri dari perusahaan dan individu yang berkomitmen untuk mempercepat inovasi teknologi di Indonesia.

ITA memiliki peran penting dalam memberikan edukasi serta rekomendasi kebijakan guna membangun komunitas teknologi yang kuat dan kompetitif di tingkat global.

Aliansi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk:

Kementerian Komunikasi dan Digital,

  • Badan Siber dan Sandi Negara,
  • Kementerian BUMN,
  • Telkom Indonesia,
  • Telkomsel,
  • Indosat Ooredoo Hutchison,
  • Global Extreme,
  • Miota,
  • GoTo,
  • PLN,
  • Pertamina, dan lainnya.

Dengan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan pengembangan teknologi digital di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta industri.

Peluncuran spektrum 6 GHz menjadi langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Dengan hadirnya Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7, berbagai sektor, seperti ekonomi, pendidikan, dan industri, akan semakin terdorong untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi.

Dukungan dari berbagai pemangku kepentingan dalam Indonesia Technology Alliance (ITA) menunjukkan komitmen bersama dalam mempercepat transformasi digital dan memastikan Indonesia tetap kompetitif di lanskap teknologi global.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |