Redaksi Pewarta.co.id
Minggu, Januari 12, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
Malaysia dikabarkan bakal menaturalisasi pemain-pemain dari liga top Eropa. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Sultan Johor sekaligus pemilik klub Johor Darul Takzim (JDT), Tunku Ismail, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi tujuh pemain keturunan Malaysia yang berkarier di liga-liga top Eropa.
Para pemain ini akan segera dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Malaysia, Harimau Malaya, di Kualifikasi Piala Asia 2027.
Melalui akun X pribadinya, Tunku Ismail menyatakan bahwa proses identifikasi pemain keturunan telah rampung, dan pihaknya meminta dukungan dari pemerintah Malaysia untuk mempercepat pengurusan paspor para pemain tersebut.
“Kami telah mengidentifikasi 6-7 pemain warisan untuk tim Harimau Malaya. Diharapkan pemerintah Malaysia dapat membantu proses pengurusan paspor Malaysia. Agar mereka dapat bermain untuk Harimau Malaya pada Kualifikasi Piala Asia 2027 mulai Maret ini. Sangat penting bagi Harimau Malaya untuk memulai kualifikasi dengan hasil yang positif,” tulis Tunku Ismail.
Ia juga memastikan bahwa ketujuh pemain ini berasal dari negara-negara di Eropa Selatan dan bermain di berbagai posisi, seperti bek tengah, bek kiri, gelandang tengah, gelandang serang, sayap kiri, hingga striker.
“Mayoritas bermain di liga papan atas Eropa. Tidak ada yang berasal dari Inggris. Sebagian besar dari Eropa Selatan,” tambahnya.
Namun, Tunku Ismail memilih untuk tidak mengungkapkan identitas para pemain tersebut. Langkah ini memicu rasa penasaran di kalangan publik Malaysia, yang ingin mengetahui siapa saja pemain yang akan memperkuat Harimau Malaya di ajang internasional mendatang.
Selain antusiasme, ada pula kekhawatiran terkait klaim keturunan para pemain tersebut. Hal ini mengingat sebelumnya, terdapat kasus pemain Eropa yang ternyata tidak memiliki garis keturunan Malaysia meski sempat disebut sebagai kandidat naturalisasi.
Langkah Malaysia ini juga menjadi perhatian besar bagi Timnas Indonesia, mengingat rivalitas sengit kedua tim di kancah internasional.
Jika naturalisasi 7 pemain Liga top Eropa ini benar-benar teralisasi, Harimau Malaya diprediksi akan menjadi salah satu tim terkuat di kawasan ASEAN.
Negara-negara ASEAN lain, seperti Vietnam, Thailand, Filipina, dan Laos, juga mulai mengadopsi strategi serupa dengan menaturalisasi pemain keturunan terbaik.
Strategi ini dinilai mampu meningkatkan kualitas permainan di tingkat regional maupun internasional dalam waktu singkat bagi sebuah tim nasional di setiap negara.
Meskipun naturalisasi sering menimbulkan perdebatan terkait identitas tim, langkah ini bukan hal baru dalam sepak bola. Banyak negara maju di dunia, seperti Jerman, Prancis, dan Italia, telah lama mengandalkan pemain naturalisasi untuk memperkuat skuad mereka.
Kini, perhatian tertuju pada bagaimana langkah Malaysia dalam mempersiapkan para pemain keturunan ini untuk berlaga di Kualifikasi Piala Asia 2027. Apakah mereka mampu mengubah peta persaingan di Asia Tenggara?
Hal ini tentu menjadi tantangan bagi tim-tim lain, termasuk Indonesia, untuk terus berinovasi dan memperkuat strategi mereka di masa mendatang.