Hammad Hendra
Minggu, Februari 02, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Noctourism: Tren wisata malam yang diprediksi populer di 2025. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Bagi banyak orang, berwisata di siang hari sudah menjadi hal yang biasa.
Namun, tren baru yang dikenal sebagai noctourism, atau wisata malam, semakin menarik perhatian para pelancong.
Konsep ini diperkirakan akan menjadi salah satu tren wisata terbesar pada tahun 2025.
Meskipun terdengar baru, wisata malam sebenarnya telah lama diminati di berbagai belahan dunia.
Dengan meninggalkan hiruk-pikuk siang hari, wisatawan dapat menikmati keindahan langit malam dan atmosfer yang lebih tenang.
Tidak heran jika noctourism mulai menjadi pilihan favorit banyak orang.
Mengapa Noctourism menarik?
Seperti yang telah disebutkan, noctourism adalah tren wisata yang berfokus pada pengalaman perjalanan di malam hari.
Popularitasnya semakin meningkat di luar negeri, bahkan situs Booking.com memprediksi bahwa wisata malam akan menjadi salah satu tren perjalanan terbesar di tahun mendatang.
Dalam survei global yang melibatkan lebih dari 27 ribu pelancong, dua dari tiga orang menyatakan tertarik mengunjungi destinasi dengan langit gelap.
Beberapa kegiatan yang paling diminati dalam noctourism antara lain:
- Mengamati bintang dan benda langit (72%)
- Menyaksikan peristiwa kosmik langka (59%)
- Melacak rasi bintang (57%)
Tren ini juga mendapat perhatian dari industri perjalanan mewah. CNBC melaporkan bahwa permintaan untuk pengalaman wisata malam meningkat hingga 25 persen.
Destinasi populer wisata malam
Beberapa lokasi di dunia telah menjadi tujuan favorit bagi para pelancong yang ingin menikmati wisata malam.
Berikut beberapa destinasi yang populer:
- Norwegia – Menyaksikan Northern Lights (Aurora Borealis) yang terkenal di langit malam.
- Australia & Mesir – Menyelam di malam hari di Great Barrier Reef dan Laut Merah untuk pengalaman bawah laut yang unik.
- Zambia & Kenya – Mengikuti safari malam untuk melihat satwa liar dalam habitat alami mereka.
- Gurun Atacama, Chili – Salah satu lokasi terbaik di dunia untuk melihat bintang karena minimnya polusi cahaya.
Menurut Wayfairer Travel, destinasi-destinasi ini semakin banyak diminati oleh wisatawan yang ingin mendapatkan pengalaman berbeda dalam perjalanan mereka.
Alasan Noctourism kian populer
Salah satu faktor utama yang mendorong popularitas wisata malam adalah perubahan iklim.
Banyak pelancong yang memilih bepergian di malam hari untuk menghindari panas terik dan paparan sinar UV.
Survei dari Booking.com mengungkapkan bahwa:
- 61% wisatawan lebih suka berwisata di malam hari untuk menghindari suhu tinggi.
- Lebih dari 50% pelancong merasa lebih nyaman berjalan-jalan saat malam dibandingkan di siang hari.
Selain itu, wisata malam juga menawarkan kesempatan untuk lebih dekat dengan alam.
Sebanyak 54% wisatawan berencana memesan akomodasi tanpa lampu untuk mengurangi polusi cahaya dan melestarikan flora serta fauna.
Para ahli percaya bahwa noctourism akan menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang menginginkan pengalaman lebih tenang dan unik.
Dengan meningkatnya minat terhadap wisata malam, tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun yang dipenuhi dengan perjalanan di bawah langit berbintang.
Bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam dengan cara berbeda, noctourism bisa menjadi alternatif menarik yang patut dicoba!