Nimas Taurina
Rabu, Februari 05, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
Ilustrasi obesitas pada anak. (Dok. ANTARA). |
PEWARTA.CO.ID - Obesitas pada anak dapat menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko kanker. Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga, Prof. Dr. dr. I Dewa Gede Ugrasena, Sp.A(K), menjelaskan bahwa kondisi ini dapat menyebabkan inflamasi kronis yang berpotensi menciptakan lingkungan bagi pertumbuhan sel abnormal penyebab kanker.
“Jadi obesitas itu diidentifikasi sebagai faktor risiko. Kita tahu bahwa obesitas itu banyak lemak, itu peradangan kronis. Jadi kelebihan jaringan lemak pada tubuh dapat menyebabkan kronik inflamasi, peradangan kronis ya,” ujar Prof. Ugra dalam sebuah diskusi daring tentang kanker anak yang diikuti di Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa inflamasi kronis yang terjadi pada anak obesitas dapat mengganggu keseimbangan hormon dan metabolisme tubuh, termasuk meningkatkan kadar insulin.
“Jadi yang kita tahu bahwa insulin dan insulin growth factor ini, keduanya berperan di dalam pertumbuhan sel. Jadi gangguan ini bisa meningkatkan risiko terjadinya mutasi atau proliberasi yang tidak terkendali nanti yang bisa menyebabkan timbulnya kanker,” jelasnya.
Meskipun demikian, Prof. Ugra menekankan bahwa hingga saat ini belum ada cukup studi yang secara spesifik membahas keterkaitan antara obesitas dan kanker anak. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami hubungan keduanya secara lebih mendalam.
Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), menyoroti pentingnya kesadaran akan risiko kanker anak. Ia menekankan bahwa selain melakukan deteksi dini, langkah-langkah promotif dan preventif seperti menjaga pola hidup sehat juga harus diterapkan untuk menghindari obesitas yang dapat menjadi pemicu kanker.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua UKK Hemato Onkologi IDAI, dr. Eddy Supriyadi, Sp.A(K), Ph.D, yang menekankan perlunya penelitian lebih lanjut terkait hubungan obesitas dengan kanker pada anak.
“Kita perlu studi, nah untuk itu kita akan perlu pentingnya registrasi secara nasional. Termasuk kalau status gizi yang normal, underweight, atau obesity, itu seberapa besar yang kita temui pada populasi kanker,” ujar Eddy.
Dari berbagai pandangan ahli tersebut, jelas bahwa obesitas berpotensi menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko kanker pada anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjaga pola makan anak, memastikan aktivitas fisik yang cukup, serta rutin memantau kesehatan mereka agar risiko penyakit ini dapat diminimalkan.