Pewarta Network
Selasa, Februari 18, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Pedagang mainan kapal tok-tok menjajakan dagangannya di Pasar Rakyat Dugderan, Semarang, Jateng, Senin (17/2/2025). (Dok. ANTARA). |
PEWARTA.CO.ID - Sebanyak 270 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) turut memeriahkan Pasar Rakyat Dugderan di Kota Semarang, Jawa Tengah, dalam rangka menyambut bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Acara tahunan ini digelar pada 17-26 Februari 2025, berlokasi di sekitar kawasan Aloon Aloon Masjid Agung Semarang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menyatakan bahwa penyelenggaraan Pasar Rakyat Dugderan tahun ini lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jumlah pelaku UMKM yang berpartisipasi mengalami peningkatan signifikan.
“Banyak tahun ini. Dulu awal-awal hanya 87 UMKM, kemudian ada 225 UMKM, sekarang ditambah yang (UMKM) baru jadi sekitar 270-an UMKM,” jelas Bambang di Semarang, Senin (17/2/2025).
UMKM peserta tersebut berasal dari berbagai paguyuban, seperti Paguyuban Pedagang dan Jasa (PPJ), Perhimpunan Pedagang dan Jasa (PPJP), serta Badan Pengelola Masjid Agung Semarang.
Untuk menambah daya tarik pengunjung, tahun ini Pasar Rakyat Dugderan juga menyediakan wahana permainan anak-anak. Beberapa permainan yang disediakan di antaranya Tong Setan, Kincir Air, Bianglala, dan Kora-Kora. Semua wahana ini telah melalui pemeriksaan dan dipastikan aman untuk digunakan.
“Kami menyesuaikan dengan permintaan masyarakat ya. Karena ada keinginan dari sebelumnya supaya di tahun berikutnya ada wahana permainan untuk anak-anak,” tambah Bambang.
Selain wahana permainan, beberapa photobooth juga disediakan di sejumlah lokasi untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin mengabadikan momen secara ikonik di Pasar Rakyat Dugderan.
Sekretaris Komisi B DPRD Kota Semarang, Syahrul Qirom, mengapresiasi pelaksanaan Pasar Rakyat Dugderan yang kembali meriah setelah sebelumnya sempat vakum selama tiga tahun akibat pandemi COVID-19.
“Karena kita ketahui (Pasar Rakyat Dugderan) sempat vakum tiga tahun ya, tahun 2020, 2021 dan 2022 karena pandemi COVID-19. Terus 2023 sempat ramai, tahun 2024 yang kami evaluasi di tahun 2025 ini. Karena tahun kemarin memang tidak ada mainan. Jadi sepi,” ujarnya.
Syahrul menegaskan bahwa DPRD Kota Semarang akan terus mendukung pemerintah dalam melestarikan tradisi tahunan ini.
“Ini merupakan acara kita, acara Kota Semarang. Bukan hanya pemerintah, tapi ayo kita, masyarakat meramaikan karena ini tradisi dan nguri-uri budaya yang setiap tahun sekali dilaksanakan menjelang bulan Ramadhan,” pungkas Syahrul.
Dengan berbagai fasilitas dan peningkatan jumlah peserta, Pasar Rakyat Dugderan diharapkan dapat menjadi sarana ekonomi dan hiburan yang semakin meriah bagi masyarakat Semarang menjelang bulan suci Ramadhan.