Redaksi Pewarta.co.id
Selasa, April 29, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi. Mobil listrik kini lebih laku ketimbang hybrid di Indonesia. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Penjualan mobil listrik di Indonesia melonjak tajam dalam dua bulan terakhir, bahkan berhasil melampaui mobil hybrid yang sebelumnya mendominasi segmen kendaraan elektrifikasi.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara, membenarkan adanya tren peningkatan signifikan dalam penjualan mobil listrik berbasis baterai (BEV) pada kuartal pertama 2025.
Menurutnya, mobil listrik kini menjadi pilihan utama masyarakat, terutama untuk kebutuhan mobilitas di wilayah perkotaan.
"Iya betul, BEV lagi naik. Sebelumnya hybrid selama ini lebih tinggi kan, karena untuk jarak jangkau. Nah, sekarang orang yang butuhnya untuk di Jakarta saja, mungkin saja mereka itu mencari kendaraan hanya untuk menghindari ganjil genap," kata Kukuh saat ditemui di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Data distribusi dari pabrik ke dealer (wholesales) memperlihatkan bahwa pada Maret 2025, mobil listrik terjual sebanyak 8.835 unit. Angka ini mengalami lonjakan 70,46 persen dibandingkan Februari 2025 yang tercatat sebesar 5.183 unit.
Sebaliknya, mobil hybrid hanya mencatatkan penjualan wholesales sebesar 5.136 unit di Maret 2025, naik tipis 11,91 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan 4.589 unit.
Kukuh juga mengungkapkan perubahan komposisi pasar elektrifikasi.
Baca juga: Pemerintah Kejar Target 100.000 Penjualan Mobil Listrik di 2025, Ini Alasannya!
"Untuk BEV itu sekarang porsinya 8,1 persen ya. Hybridnya menjadi 6,8 persen. Jadi total kendaraan elektrifikasi sudah 14,9 persen sampai Maret 2025," ujarnya.
Meningkatnya minat terhadap mobil listrik tidak lepas dari makin banyaknya pilihan model yang tersedia di pasar Indonesia.
Kukuh menilai kehadiran berbagai merek, terutama dari produsen asal Tiongkok, memberikan alternatif menarik bagi konsumen karena menawarkan jangkauan lebih jauh dengan harga yang lebih terjangkau.
"BEV-nya makin banyak. Banyak pilihan BEV yang bagus, jangkauan lebih panjang dan harganya lebih kompetitif," ucap Kukuh.