![]() |
Ilustrasi. (Dok. Pngtree) |
PEWARTA.CO.ID - Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim.
Selain menahan diri dari makan dan minum, puasa juga mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu, termasuk menjaga lisan dari ucapan yang tidak baik.
Menjaga lisan saat berpuasa memiliki peran penting dalam menjaga kualitas ibadah dan meraih keberkahan di bulan suci ini.
Keutamaan menjaga lisan
Menjaga lisan bukan hanya sekadar menahan diri dari berkata kasar atau menyakitkan, tetapi juga menghindari segala bentuk ucapan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Dalam Islam, lisan memiliki peran sentral karena dari lisannya seseorang dapat dikenali akhlak dan keimanannya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa menjaga lisan adalah bagian dari manifestasi keimanan seseorang. Ucapan yang baik akan membawa kebaikan, sementara ucapan yang buruk dapat mendatangkan keburukan.
Pengaruh lisan terhadap puasa
Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari perbuatan dan ucapan yang dapat mengurangi pahala puasa. Rasulullah SAW bersabda:
"Betapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar." (HR. Ahmad)
Ini menunjukkan bahwa tanpa menjaga lisan dan perbuatan, puasa kita bisa menjadi sia-sia.
Dampak negatif tidak menjaga lisan saat puasa
Tidak menjaga lisan selama puasa dapat berdampak negatif, baik secara spiritual maupun sosial.
Mengurangi Pahala Puasa
Ucapan yang tidak baik, seperti gosip, fitnah, atau kata-kata kasar, dapat mengurangi bahkan membatalkan pahala puasa.
Meskipun secara hukum fiqih puasa tetap sah, namun nilai spiritualnya berkurang.
Merusak hubungan sosial
Ucapan yang menyakitkan dapat merusak hubungan antar individu.
Di bulan Ramadhan, menjaga keharmonisan sosial sangat dianjurkan agar tercipta suasana yang damai dan penuh berkah.
Tips menjaga lisan saat Puasa
Agar puasa kita lebih bermakna dan penuh berkah, berikut beberapa tips menjaga lisan selama Ramadhan:
1. Berpikir sebelum berbicara
Sebelum mengucapkan sesuatu, pertimbangkan dampak dari ucapan tersebut.
Apakah ucapan itu membawa manfaat atau justru mudarat? Dengan berpikir sebelum berbicara, kita dapat menghindari ucapan yang tidak perlu atau menyakitkan.
2. Menghindari pembicaraan yang tidak bermanfaat
Hindari terlibat dalam percakapan yang tidak membawa manfaat, seperti gosip atau membicarakan keburukan orang lain.
Fokuslah pada hal-hal positif dan bermanfaat.
3. Memperbanyak dzikir dan membaca Al-Qur'an
Mengisi waktu dengan berdzikir dan membaca Al-Qur'an dapat membantu menjaga lisan dari ucapan yang tidak baik.
Selain itu, aktivitas ini juga menambah pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
4. Bergaul dengan orang-Orang Saleh
Lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi ucapan dan perilaku kita.
Bergaul dengan orang-orang yang saleh dan berakhlak mulia akan membantu kita menjaga lisan dan perilaku.
5. Mengingat Akibat dari Ucapan Buruk
Menyadari bahwa ucapan buruk dapat mendatangkan dosa dan merugikan diri sendiri serta orang lain akan membuat kita lebih berhati-hati dalam berbicara.
Contoh ucapan yang harus dihindari saat puasa
Beberapa bentuk ucapan yang sebaiknya dihindari selama puasa antara lain:
1. Ghibah (menggunjing)
Membicarakan keburukan orang lain tanpa sepengetahuannya. Ghibah dilarang dalam Islam karena dapat merusak kehormatan seseorang dan menimbulkan permusuhan.
2. Namimah (adu Domba)
Menyebarkan informasi untuk memecah belah hubungan antara individu atau kelompok.
Perbuatan ini sangat tercela dan dapat merusak persaudaraan.
3. Berkata kasar atau kotor
Ucapan yang mengandung kata-kata kasar, kotor, atau menghina dapat menyakiti perasaan orang lain dan mencerminkan akhlak yang buruk.
4. Berdusta
Kebohongan, sekecil apapun, dapat merusak kepercayaan dan integritas seseorang. Islam sangat menekankan kejujuran dalam setiap aspek kehidupan.
Keterangan menjaga lisan dalam Al-Qur'an dan hadist
Al-Qur'an dan hadis banyak mengajarkan tentang pentingnya menjaga lisan.
Dalam Al-Qur'an
1. Setiap ucapan akan dipertanggungjawabkan
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
"Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)." (QS. Qaf: 18)
Ayat ini menunjukkan bahwa setiap kata yang keluar dari mulut seseorang akan dicatat oleh malaikat.
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam berbicara agar tidak mengucapkan sesuatu yang akan menjadi beban di akhirat.
2. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat
Allah SWT juga berfirman:
"Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang khusyuk dalam shalatnya, dan mereka yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna." (QS. Al-Mu’minun: 1-3)
Ayat ini menegaskan bahwa salah satu ciri orang beriman adalah menghindari perkataan sia-sia.
Saat seseorang menjaga lisannya dari perkataan yang tidak bermanfaat, maka ia termasuk golongan yang beruntung.
3. Larangan berghibah (menggunjing)
Allah SWT dengan tegas melarang umat Islam untuk membicarakan keburukan orang lain:
"Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12)
Ghibah atau menggunjing adalah salah satu dosa lisan yang paling banyak dilakukan tanpa disadari.
Dalam ayat ini, Allah SWT menggambarkan betapa buruknya ghibah dengan perumpamaan yang sangat mengerikan, yaitu seperti memakan daging saudara sendiri yang telah mati.
Dalam hadist
1. Perintah Berkata Baik atau Diam
Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa seorang Muslim harus berhati-hati dalam berbicara.
Jika tidak memiliki sesuatu yang baik untuk diucapkan, lebih baik diam.
2. Lisan Bisa Menyelamatkan atau Membinasakan
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu kata yang diridhai Allah, yang ia tidak mengira akan mendapatkan akibatnya, namun Allah meninggikan derajatnya karena perkataan itu. Dan sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu kata yang dimurkai Allah, yang ia tidak mengira akan mendapatkan akibatnya, namun Allah menjatuhkannya ke dalam neraka karena perkataan itu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini mengingatkan bahwa satu kata saja bisa menjadi penyebab seseorang masuk surga atau neraka.
Oleh karena itu, menjaga lisan adalah kunci keselamatan di dunia dan akhirat.
3. Orang yang paling dicintai Rasulullah adalah yang baik ucapannya
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya." (HR. Tirmidzi)
Salah satu bentuk akhlak yang baik adalah menjaga lisan.
Orang yang selalu berkata baik akan mendapatkan kedudukan yang dekat dengan Rasulullah SAW di akhirat.
4. Ucapan yang baik adalah bentuk sedekah
Rasulullah SAW bersabda:
"Setiap ucapan yang baik adalah sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa berbicara dengan baik bukan hanya mendatangkan pahala, tetapi juga dianggap sebagai bentuk sedekah yang akan mendapat balasan dari Allah SWT.