Hammad Hendra
Minggu, Februari 23, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Presiden Prabowo diyakini telah menentukan pemimpin BPI Danantara. (Dok. YouTube sekretariat Presiden) |
Jakarta,Pewarta.co.id - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Eko Hendro Purnomo, meyakini bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah menetapkan sosok yang tepat untuk memimpin Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
"Kalau ditanya siapa kepalanya? Siapa yang memegangnya? Saya yakin Pak Prabowo sudah punya nama untuk itu, dan saya yakin Pak Prabowo tidak salah untuk menentukan siapa dari ketua atau kepala dari Danantara tersebut," ujar Eko Patrio di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu.
Menanggapi pandangan publik yang menilai bahwa pengelolaan BPI Danantara lebih baik dipegang oleh kalangan profesional daripada politisi guna menghindari intervensi politik, Eko menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah satu-satunya pertimbangan.
"Kita sudah diajarkan oleh Indonesia sekian puluhan tahun ya. Profesional juga ada yang korupsi juga, politisi juga ada yang korupsi juga.
Jadi sekarang adalah bagaimana meng-combain yang saya inginkan tadi adalah 'yuk sama-sama kita bangun BUMN kita ini menjadi lebih baik lagi, lebih bagus lagi'. Itu saja," ungkapnya.
Lebih lanjut, Eko menekankan bahwa pemimpin yang akan ditunjuk harus memiliki pemahaman mendalam mengenai pengelolaan aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Paham tentang aset nasional kita, dalam arti kata BUMN itu apa saja. Lalu bagaimana me-leverage (mengungkit) yang tadi asetnya satu bisa menjadi lima, yang 100 bisa menjadi 1.000," katanya.
Dengan manajemen yang baik, Eko berharap BPI Danantara dapat berkembang menjadi superholding BUMN dan lembaga investasi berkelas dunia, seperti lembaga serupa di negara lain.
"Apalagi dengan Rp14 ribu triliun (nilai total aset yang akan dikelola) ini, aset yang besar ini bagaimana caranya bisa mendapatkan yang terbaik, seperti Temasek (di Singapura), dan teman-teman Khazanah di Malaysia, atau CIC (China Investment Corporation) di China, dan lain sebagainya," jelasnya.
Dengan demikian, ia menambahkan bahwa investasi dan aset negara yang dikelola secara efektif oleh BPI Danantara diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional.
"Visinya harus bagaimana caranya menguntungkan dan mempunyai daya ungkit besar terhadap aset dan juga investasi BUMN, itu adanya di Danantara," katanya.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan meresmikan peluncuran BPI Danantara pada Senin (24/2/2025).
Presiden menegaskan bahwa lembaga ini akan menjadi pilar utama dalam memperkuat perekonomian Indonesia di masa depan.
"Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita, yang ada di pengelolaan BUMN itu nanti akan dikelola dan kita beri nama Danantara, Daya Anagata Nusantara," ujar Presiden dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/2/2025).
Presiden Prabowo menjelaskan bahwa "Daya" berarti energi atau kekuatan, sedangkan "Anagata" bermakna masa depan. Oleh karena itu, Danantara diartikan sebagai kekuatan atau energi bagi tanah air dan Nusantara.
"Jadi, artinya Danantara ini kekuatan ekonomi, dana investasi yang merupakan energi, kekuatan masa depan Indonesia. Kekayaan negara dikelola, dihemat untuk anak dan cucu kita," pungkasnya.
Pembentukan BPI Danantara telah diatur dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.
RUU tersebut telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-12 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024/2025 pada 4 Februari 2025.