Hammad Hendra
Minggu, Februari 02, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Toyota tetap memimpin pasar otomotif global pada 2024. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID – Toyota Motor Corp. kembali mempertahankan posisinya sebagai produsen mobil terbesar di dunia pada 2024, menandai tahun kelima berturut-turut perusahaan asal Jepang ini mencatatkan penjualan tertinggi secara global.
Sementara itu, produsen otomotif asal China, BYD Co., mencatat pencapaian bersejarah dengan melampaui Honda Motor Co., Nissan Motor Co., dan Suzuki Motor Corp. dalam volume penjualan.
Keberhasilan ini menegaskan posisi BYD sebagai pemain utama dalam industri kendaraan listrik (EV) yang semakin berkembang.
Dominasi Toyota di tengah penurunan penjualan
Berdasarkan laporan industri yang dirilis pada Kamis (30/1/2025), grup Toyota, yang mencakup Daihatsu Motor Co. dan Hino Motors Ltd., berhasil menjual 10,82 juta unit sepanjang 2024.
Meskipun angka ini mengalami penurunan sebesar 3,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, Toyota tetap memimpin pasar berkat tingginya permintaan terhadap kendaraan hibrida.
Sebagai pesaing utama, Volkswagen AG dari Jerman membukukan penjualan sebesar 9,03 juta unit, sedangkan Hyundai Motor Group dari Korea Selatan, yang mencakup Kia Corp., mencapai sekitar 7,23 juta unit.
Di sisi lain, BYD mencatat lonjakan penjualan sebesar 41,3 persen dengan total 4,27 juta unit, mengungguli Honda (3,81 juta unit), Nissan (3,35 juta unit), dan Suzuki (3,25 juta unit).
Keberhasilan BYD mencerminkan pesatnya pertumbuhan produsen kendaraan listrik asal China yang dikenal dengan produk berharga kompetitif.
Dampak skandal sertifikasi terhadap Toyota
Meskipun masih menjadi pemimpin pasar, Toyota menghadapi tantangan serius akibat skandal sertifikasi kendaraan di Jepang.
Hal ini menyebabkan penghentian sementara produksi beberapa model, termasuk Yaris Cross, dan berkontribusi terhadap penurunan penjualan global sebesar 1,4 persen menjadi 10,16 juta unit.
Dampaknya paling terasa di Jepang, di mana penjualan domestik Toyota merosot 13,8 persen menjadi 1,44 juta unit.
Namun, penjualan di Amerika Utara justru mengalami peningkatan 4,3 persen menjadi 2,73 juta unit, sementara di Eropa naik 3,6 persen menjadi 1,17 juta unit, berkat permintaan tinggi terhadap model seperti RAV4 dan C-HR.
Di China, persaingan harga yang ketat menyebabkan penurunan penjualan Toyota sebesar 6,9 persen menjadi 1,78 juta unit.
Kendaraan hibrida tetap menjadi andalan
Toyota terus mengandalkan kendaraan hibrida sebagai salah satu pilar utama penjualannya.
Sepanjang 2024, penjualan kendaraan hibrida Toyota meningkat 21,1 persen menjadi 4,14 juta unit.
Permintaan tinggi terutama datang dari pasar utama seperti Amerika Utara dan Eropa, yang mulai mengalihkan fokus dari kendaraan listrik murni (EV) ke teknologi hibrida.
Sementara itu, penjualan kendaraan listrik murni Toyota juga mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 34,5 persen, dengan total penjualan mencapai 139.892 unit.
Produksi global mengalami penurunan
Meskipun masih menjadi pemimpin industri, produksi global grup Toyota mengalami penurunan sebesar 7,8 persen menjadi 10,62 juta unit. Produksi kendaraan Toyota sendiri turun 5,1 persen menjadi 9,52 juta unit.
Keputusan Toyota untuk menghentikan produksi beberapa modelnya akibat ketidaksesuaian dengan standar pengujian pemerintah turut berkontribusi terhadap penurunan angka produksi ini.
Secara keseluruhan, delapan produsen otomotif utama Jepang mengalami penurunan penjualan global sebesar 1,1 persen menjadi 24,53 juta unit, sementara produksi mereka secara global turun 6,6 persen menjadi 24,10 juta unit.
Dengan dominasi Toyota yang tetap terjaga dan pertumbuhan pesat BYD, dinamika industri otomotif global pada 2024 menunjukkan persaingan yang semakin ketat, terutama dalam segmen kendaraan listrik dan hibrida.