7 Penyebab Pengajuan Pinjol Ditolak dan Solusi Mengatasinya

Perkecil teks Perbesar teks

Ilustrasi. Pengajuan pinjaman online ditolak. (Dok. Pewarta/Ist)

PEWARTA.O.ID - Permohonan pinjaman online (pinjol) sering kali dianggap mudah dan praktis, namun banyak orang menghadapi kendala berupa pengajuan yang ditolak.

Masalah ini sering kali bukan semata kesalahan pihak penyedia layanan, melainkan juga akibat kelalaian pemohon dalam memenuhi syarat.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2024, total pembiayaan dari pinjaman daring (pindar) telah mencapai Rp74,48 triliun.

Angka ini menunjukkan tingginya ketertarikan masyarakat terhadap layanan ini, meskipun tidak semua permohonan diterima.

Berikut adalah tujuh penyebab umum penolakan pengajuan pinjaman online beserta solusi untuk mengatasinya.

1. Dokumen tidak lengkap atau kurang jelas

Banyak pemohon menganggap remeh kelengkapan dokumen, padahal ini menjadi syarat utama. Misalnya, mengunggah foto KTP yang buram atau tidak terbaca.

Kondisi ini menyulitkan penyedia layanan memverifikasi data, sehingga pengajuan ditolak.

Solusinya, pastikan dokumen yang diunggah lengkap, jelas, dan sesuai dengan persyaratan yang diminta.

2. Penghasilan atau pekerjaan tidak stabil

Layanan pinjaman online mempertimbangkan kestabilan penghasilan sebagai ukuran kemampuan pemohon untuk melunasi pinjaman.

Beberapa penyedia mensyaratkan masa kerja minimal satu tahun dengan pendapatan sesuai Upah Minimum Regional (UMR).

Jika penghasilan tidak stabil, pertimbangkan untuk meningkatkan pendapatan atau menunda pengajuan hingga syarat terpenuhi.

3. Ketidaksesuaian nama peminjam dan pemilik rekening

Perbedaan nama antara pemohon dan pemilik rekening terdaftar sering dianggap sebagai risiko tinggi oleh penyedia pinjaman, seperti potensi penipuan atau data palsu.

Untuk mengatasi hal ini, pastikan nama yang didaftarkan sesuai dengan pemilik rekening bank yang akan digunakan.

4. Lokasi di luar jangkauan layanan

Beberapa pinjol membatasi cakupan layanan pada wilayah tertentu, seperti hanya Jabodetabek. Jika domisili pemohon berada di luar wilayah tersebut, pengajuan bisa ditolak.

Coba cek wilayah layanan sebelum mengajukan permohonan agar meminimalisir penolakan saat mengajukan pinjaman.

5. Nomor telepon tidak aktif

Nomor telepon yang tidak aktif atau sulit dihubungi akan menghambat proses verifikasi.

Usahakan untuk menggunakan nomor telepon aktif yang dapat menerima panggilan atau pesan kapan saja.

6. Jumlah pinjaman melebihi limit

Batas pinjaman pada layanan pinjol biasanya lebih rendah dibandingkan bank. Limit ini ditentukan berdasarkan penghasilan, riwayat kredit, dan bukti keuangan lainnya.

Periksa limit yang diberikan sebelum mengajukan pinjaman dan sesuaikan jumlah permohonan dengan batas tersebut.

7. Riwayat skor kredit buruk

Riwayat kredit yang buruk, seperti keterlambatan pembayaran atau gagal bayar, akan memengaruhi keputusan penyedia pinjaman. Mereka biasanya memeriksa data pemohon melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.

Solusinya, lunasi dahulu tanggungan pinjaman yang ada untuk memperbaiki skor kredit sebelum mengajukan permohonan baru.

Untuk menghindari penolakan, berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:

• Pastikan seluruh data pribadi dan dokumen sudah lengkap serta memenuhi syarat.
• Periksa riwayat kredit dan lunasi kewajiban jika ada cicilan tertunggak.
• Gunakan nomor telepon yang aktif dan dapat dihubungi.
• Ajukan pinjaman sesuai limit yang diberikan.
• Pahami kemampuan keuangan pribadi untuk menghindari risiko gagal bayar.

Dengan mematuhi ketentuan dan mempersiapkan dokumen dengan baik, peluang pengajuan pinjaman online disetujui akan meningkat.

Namun, tetap pertimbangkan kondisi finansial Anda sebelum memutuskan untuk mengambil pinjaman. Jangan sampai di kemudian hari akan menyebabkan financial cash flow menjadi berantakan karena tagihan-tagihan yang terus mengejar.