Apple Capai Kesepakatan, iPhone Terbaru Segera Hadir di Indonesia

1 week ago 26
Negosiasi dengan Apple tercapai, iphone terbaru segera masuk Indonesia
Apple capai Kesepakatan, iPhone terbaru segera hadir di Indonesia. (Dok. Ist)

Jakarta, Pewarta.co.id – Penantian panjang para penggemar Apple di Indonesia akhirnya menemui titik terang.

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple, telah menyelesaikan negosiasi dengan pemerintah Indonesia terkait sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Dengan kesepakatan ini, produk terbaru Apple, termasuk iPhone 16, dapat kembali dijual secara resmi di tanah air.

Kesepakatan ini menandai momen penting dalam hubungan bisnis antara Apple dan Indonesia, menunjukkan bagaimana regulasi pemerintah semakin diperhitungkan dalam industri teknologi global.

Setelah melalui perundingan panjang, Apple kini bersiap mengantongi sertifikat TKDN dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) serta izin edar dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Negosiasi panjang yang berbuah hasil

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengakui bahwa negosiasi dengan Apple berlangsung cukup alot.

Pasalnya, baik pemerintah Indonesia maupun Apple memiliki kepentingan yang harus dipertahankan.

Perundingan ini sendiri memakan waktu hingga lima bulan sebelum akhirnya mencapai kesepakatan.

Namun, lebih dari sekadar izin penjualan produk, kesepakatan ini juga membawa dampak besar bagi industri teknologi dalam negeri.

Salah satu poin penting dari hasil negosiasi adalah rencana investasi Apple di Indonesia.

Perusahaan yang didirikan Steve Jobs ini akan menggelontorkan dana sebesar 160 juta dolar AS atau sekitar Rp2,62 triliun untuk perpanjangan TKDN dalam siklus baru.

Tak hanya itu, Apple juga akan membangun beberapa fasilitas penting di Indonesia, seperti pusat penelitian dan pengembangan (R&D), Apple Software Innovation and Technology Institute, serta Apple Professional Developer Academy.

"Hal ini akan menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia dan negara kedua di luar Amerika Serikat yang memiliki fasilitas penelitian dan pengembangan Apple," ujar Agus Gumiwang. Sebelumnya, fasilitas R&D Apple di luar AS hanya terdapat di Brasil.

Lebih dari sekadar izin dagang

Banyak pihak memandang kesepakatan ini hanya sebatas perpanjangan izin bisnis.

Namun, jika ditelaah lebih dalam, ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekosistem teknologi dalam negeri.

Apple bukan sekadar perusahaan teknologi biasa. Sebagai pionir inovasi, keputusannya untuk berinvestasi di Indonesia menunjukkan bahwa negara ini mulai dipandang sebagai bagian penting dari rantai pasok teknologi global.

Namun, apakah ini murni strategi bisnis Apple untuk mengamankan pasar dengan populasi 280 juta jiwa, atau ada faktor lain yang membuat mereka tertarik? Terlepas dari itu, yang jelas, Indonesia harus memanfaatkan momentum ini untuk mendorong penguatan industri teknologi nasional.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi selama ini adalah ketimpangan antara jumlah pengguna dan pencipta teknologi.

Indonesia memiliki banyak konsumen, tetapi masih kekurangan insinyur dan inovator yang mampu bersaing di tingkat global.

Dengan adanya pusat R&D Apple, diharapkan lahir generasi baru pengembang perangkat lunak dan insinyur teknologi dari dalam negeri.

Membangun kemitraan dan transfer teknologi

Kesepakatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim.

Ia menekankan pentingnya memastikan bahwa investasi Apple tidak hanya meningkatkan penetrasi produk mereka di Indonesia, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi industri teknologi nasional.

"Pemerintah harus memastikan bahwa investasi ini tidak hanya meningkatkan penetrasi produk Apple di Indonesia, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi industri teknologi nasional, khususnya dalam pengembangan talenta digital dan ekosistem inovasi," ujar Chusnunia Chalim.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mendorong Apple untuk menjalin kerja sama dengan universitas dan lembaga riset dalam negeri.

Program magang bagi mahasiswa serta pembukaan akses bagi startup lokal untuk belajar dari standar industri global Apple bisa menjadi langkah strategis yang menguntungkan kedua belah pihak.

Di sisi lain, regulasi juga harus disesuaikan agar investasi ini memberikan dampak maksimal.

Selama ini, birokrasi yang kompleks kerap menjadi kendala bagi investasi asing, terutama di sektor teknologi.

Pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang lebih ramah bagi investor di bidang teknologi, termasuk insentif bagi perusahaan yang berkontribusi pada pengembangan SDM dan inovasi di Indonesia.

Kesiapan tenaga kerja Indonesia

Investasi Apple di Indonesia juga menuntut kesiapan tenaga kerja dalam negeri. Dengan adanya pusat R&D, kebutuhan akan tenaga kerja berketerampilan tinggi di bidang pemrograman, desain produk, dan pengembangan perangkat keras akan meningkat.

Namun, apakah tenaga kerja Indonesia sudah siap? Jika tidak ada perubahan dalam sistem pendidikan dan pelatihan tenaga kerja, peluang ini bisa saja hanya dinikmati oleh tenaga asing yang lebih kompetitif.

Untuk itu, pemerintah perlu memperkuat pendidikan vokasi di bidang teknologi, menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri global, serta mempercepat pelatihan bagi tenaga kerja lokal.

Program sertifikasi keahlian yang diakui secara internasional juga bisa menjadi solusi untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja dalam negeri.

Jika Apple dapat dilibatkan lebih jauh dalam pelatihan tenaga kerja, manfaat investasi ini bisa dirasakan secara luas, baik dari sisi peningkatan kualitas SDM maupun daya saing industri lokal.

Membuka jalan bagi industri teknologi lokal

Sebagai bagian dari kesepakatan, Apple juga akan bekerja sama dengan Luxshare untuk mendirikan pabrik di Batam yang akan memproduksi aksesori AirTag.

Hal ini membuka peluang bagi Indonesia untuk semakin terlibat dalam rantai pasok global.

Namun, agar investasi ini memberikan dampak maksimal, pemerintah harus memastikan bahwa produksi ini melibatkan perusahaan lokal dalam rantai pasoknya, termasuk dalam penyediaan komponen dan bahan baku.

Momentum ini bisa menjadi titik awal bagi Indonesia untuk mengembangkan industri teknologi berbasis inovasi sendiri.

Startup dan perusahaan teknologi dalam negeri harus melihat ini sebagai peluang untuk berkolaborasi dengan Apple serta mengadaptasi standar industri global dalam pengembangan produk mereka.

Kesempatan emas yang harus dimanfaatkan

Kesepakatan antara Apple dan pemerintah Indonesia bisa menjadi awal dari perubahan besar dalam ekosistem teknologi dalam negeri.

Namun, jika tidak dikelola dengan baik, investasi ini bisa saja berlalu tanpa dampak signifikan.

Keberhasilan investasi Apple di Indonesia tidak hanya bisa diukur dari jumlah produk mereka yang kembali tersedia di pasar, tetapi dari sejauh mana investasi ini mampu mengubah lanskap industri teknologi lokal, meningkatkan kualitas SDM, serta menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.

Jika Indonesia hanya menjadi konsumen pasif yang senang bisa membeli produk Apple secara resmi, maka tidak akan ada perubahan nyata.

Namun, jika peluang ini dimanfaatkan untuk membangun industri teknologi yang lebih kuat dan mandiri, maka investasi Apple bisa menjadi awal dari sesuatu yang jauh lebih besar.

Pada akhirnya, ini bukan sekadar urusan bisnis, tetapi juga tentang bagaimana Indonesia menempatkan diri dalam peta teknologi global.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |