Nimas Taurina
Kamis, Februari 13, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono menjawab pertanyaan awak media seusai Rapat Kerja dengan Komisi II DPR di Jakarta, Rabu (12/2/2025). (Dok. ANTARA). |
PEWARTA.CO.ID - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, memastikan bahwa pengunduran diri sejumlah pejabat OIKN tidak berhubungan dengan kebijakan efisiensi anggaran yang sedang diterapkan oleh pemerintah.
Dalam keterangannya seusai Rapat Kerja bersama Komisi II DPR di Jakarta pada Rabu (12/2/2025), Basuki menjelaskan bahwa OIKN merupakan lembaga baru yang merekrut pegawai dari berbagai latar belakang, termasuk penugasan dari kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.
"Tadi kami juga ditanya di dalam (rapat dengan Komisi II DPR RI). OIKN ini organisasi baru, karyawannya berasal dari macam-macam. Ada yang direkrut langsung, ada yang dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, provinsi, kabupaten, kota," ujar Basuki.
Ia memberikan contoh bahwa beberapa pejabat OIKN, termasuk deputi, berasal dari sektor swasta dan ada pula yang ditugaskan langsung oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Yang dari kementerian dan lembaga itu statusnya bisa mutasi, bisa penugasan sesuai dengan aturan Kemenpan-RB dan Badan Kepegawaian Nasional," tambahnya.
Salah satu pejabat yang mundur dari jabatannya adalah Deputi Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Ali Berawi. Basuki mengklarifikasi bahwa Ali tidak mengundurkan diri, melainkan ditarik kembali oleh Universitas Indonesia (UI) tempatnya bertugas sebelumnya.
"Profesor Ali Berawi itu penugasan dari Universitas Indonesia sejak Maret 2022. Pada tanggal 10 Februari kemarin, saya mendapat surat dari Universitas Indonesia untuk mohon menarik kembali beliau. Alasannya untuk dapat melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi di UI kembali," jelas Basuki.
Ia juga menegaskan bahwa Ali Berawi tidak pernah menyatakan diri mundur. "Saya sudah tanya. Anda mundur? Bukan beliau yang ngomong kalimat mundur itu," tegasnya.
Basuki pun meminta Ali Berawi tetap menjalankan tugasnya di OIKN hingga ditemukan pengganti yang tepat.
"Saya bilang tunggu, bapak tetap aktif sampai kami mendapatkan pengganti. Ada usulan? Saya bilang (kepada Ali Berawi). Saya tawar beliau siapa yang bisa menggantikan bapak, open aja," terang Basuki.
Selain Ali Berawi, Basuki juga mengungkapkan bahwa ada seorang direktur di OIKN yang sebelumnya ditugaskan dari Kementerian Desa, namun akhirnya kembali ke kementerian asalnya karena mendapatkan promosi jabatan.
"Jadi biasa, karena penugasan. Kalau mutasi sudah nggak bisa. Tapi kalau penugasan, kapan saja, jika organisasi membutuhkan bisa diambil," kata Basuki.
Dengan penjelasan ini, Basuki menegaskan bahwa perubahan personel di OIKN lebih berkaitan dengan mekanisme penugasan daripada dampak dari kebijakan efisiensi anggaran yang saat ini diberlakukan oleh pemerintah.