Pewarta Network
Jumat, Januari 17, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
Jenis-jenis makanan yang dapat memicu kolesterol tinggi. (Dok. Klikdokter). |
PEWARTA.CO.ID - Makanan ultra-proses belakangan menjadi perhatian utama karena berbagai penelitian menunjukkan kaitannya dengan sejumlah masalah kesehatan, seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2. Namun, tidak semua makanan dalam kategori ini memiliki dampak yang sama terhadap tubuh.
Dilansir dari Health pada Rabu (14/1/2025), makanan ultra-proses mencakup beragam jenis, mulai dari camilan asin hingga roti gandum utuh. Beberapa di antaranya masih memiliki nilai nutrisi yang bermanfaat.
“Oleh karena itu, ada keraguan untuk membuat rekomendasi menyeluruh agar menghindari semua makanan ultra-proses,” jelas Valerie Sullivan, PhD, MHS, RDN, asisten ilmuwan di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health.
Namun, berdasarkan bukti yang ada, beberapa jenis makanan ultra-proses tertentu memiliki dampak buruk yang lebih signifikan terhadap kesehatan, terutama pada kesehatan kardiovaskular.
Berikut adalah tiga kelompok makanan ultra-proses yang disarankan untuk dikurangi konsumsinya, beserta alternatif yang lebih sehat.
1. Daging Olahan
Sesuai pernyataan terbaru dari World Health Organization, daging olahan seperti bacon, daging burger, sosis dan ham merupakan salah satu pemicu kanker. (Dok. Mommiesdaily). |
Daging olahan, seperti bacon, sosis, hotdog, dan ham, sering kali dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan, termasuk penyakit jantung dan kanker.
“Saya akan mulai dengan daging olahan, yang secara konsisten dikaitkan dengan penyebab utama kematian,” kata Mingyang Song, ScD, profesor epidemiologi klinis dan nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Meskipun daging olahan mengandung protein dan zat besi, kelemahan utamanya terletak pada kandungan natrium dan lemak jenuh yang tinggi. International Agency for Research on Cancer bahkan mengklasifikasikan daging ini sebagai karsinogen.
Alternatif yang Sehat:
- Pilih sumber protein hewani yang lebih sehat, seperti ayam atau kalkun panggang, ikan, dan daging merah tanpa lemak.
2. Minuman Manis
Ilustrasi minuman manis dalam kemasan. (Dok. Nutracare). |
Minuman manis, seperti soda, teh manis, minuman energi, dan koktail buah, sudah lama dikenal sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan.
“Minuman ini terkait dengan kenaikan berat badan, obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan gangguan metabolik lainnya,” kata Song. Selain itu, minuman manis juga berkontribusi pada kerusakan gigi.
Meski banyak yang beralih ke minuman diet, Valerie Sullivan mengingatkan bahwa minuman ini tidak sepenuhnya bebas risiko. “Minuman diet menggantikan gula dengan pemanis tanpa kalori, namun tetap dikaitkan dengan masalah kesehatan,” jelasnya.
Alternatif yang Sehat:
- Air putih adalah pilihan terbaik.
- Jika terasa membosankan, tambahkan irisan buah, rempah, atau pilih air berkarbonasi dengan rasa alami.
- Teh tanpa pemanis, baik panas maupun dingin, juga menjadi pilihan yang baik.
3. Makanan Gorengan
Gorengan wajib masuk daftar makanan yang harus dihindari. (Dok. Klikdokter). |
Makanan yang digoreng, terutama yang diproses secara komersial, memiliki kandungan lemak, garam, serta bahan tambahan seperti rasa buatan dan pengawet.
“Makanan gorengan cenderung tinggi kalori tetapi miskin nutrisi, yang berarti banyak kalori masuk tanpa memberikan nutrisi yang bermanfaat,” kata Sullivan. Selain itu, proses penggorengan menghasilkan senyawa yang berpotensi karsinogenik.
Alternatif yang Sehat:
- Ganti kentang goreng dengan kentang panggang.
- Pilih keripik oven-baked dibandingkan keripik gorengan.
- Buat camilan sehat sendiri dengan memanggang atau memanggang ringan bahan makanan.