Empat Kalimat yang Perlu Dihindari Orangtua Agar Anak Sukses

1 month ago 54

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Rabu, Desember 11, 2024

Perkecil teks Perbesar teks

Empat Kalimat yang Perlu Dihindari Orang Tua Agar Anak Sukses
Ilustrasi. Pola mendidik anak akan memengaruhi kesuksesannya di masa depan. (Dok. Steven Van Loy via Unsplash)

PEWARTA.CO.ID - Margot Machol Bisnow, seorang penulis dan pakar pengasuhan anak, menyampaikan bahwa komunikasi antara orangtua dan anak sangat memengaruhi perkembangan anak hingga dewasa.

Setelah melakukan wawancara dengan 70 orangtua dari anak-anak yang sukses, ia menemukan bahwa ada beberapa pernyataan yang sebaiknya tidak diucapkan kepada anak karena berdampak buruk pada tumbuh kembang mereka.

Kalimat yang harus di hindari demi kesuksesan anak

Berikut adalah empat kalimat yang perlu dihindari demi kesuksesan anak di masa mendatang:

 1. "Tidak boleh main sepulang sekolah sampai nilai kamu meningkat."

- Mengapa salah: Bermain adalah bagian penting dari perkembangan anak. Aktivitas ini membantu mereka belajar bersosialisasi, membuat aturan, serta mengambil keputusan.  

- Solusi: Seimbangkan waktu belajar dan bermain. Dorong anak untuk meningkatkan kemampuan akademis tanpa mengorbankan waktu mereka untuk bermain dan bersosialisasi.  

2. "Ayah-ibu akan memberimu uang jika kamu mendapat nilai bagus." 

- Mengapa salah: Mengaitkan prestasi akademis dengan hadiah material dapat membatasi perkembangan potensi anak di luar akademik dan membuat mereka bergantung pada penghargaan eksternal.  

- Solusi: Fokuslah pada usaha anak daripada hasil. Berikan penghargaan berupa pujian atau dukungan emosional untuk menunjukkan bahwa kerja keras mereka dihargai.  

3. "Ayah/ibu tidak percaya kamu, jadi ayah/ibu mengecek PR kamu dan memperbaiki kalau ada yang salah."

- Mengapa salah: Mengoreksi atau memperbaiki pekerjaan anak tanpa kepercayaan dapat melemahkan rasa percaya diri mereka. Anak menjadi bergantung pada orangtua dalam menyelesaikan masalah.  

- Solusi: Berikan kepercayaan kepada anak untuk mencoba dan belajar dari kesalahan mereka sendiri. Bimbing mereka jika diperlukan tanpa mengambil alih tanggung jawab.  

4. "Ayah/ibu memberi tambahan uang saku supaya kamu bisa membeli apapun yang kamu mau." 

- Mengapa salah: Memberikan semua yang diinginkan anak tanpa syarat dapat menghambat pemahaman mereka tentang tanggung jawab, usaha, dan pengelolaan emosi.  

- Solusi: Ajarkan anak untuk menghargai nilai usaha dan mengelola keinginan. Libatkan mereka dalam pengambilan keputusan terkait pengeluaran agar mereka memahami pentingnya tanggung jawab finansial.  

Pentingnya komunikasi positif

Margot Machol Bisnow menekankan bahwa orangtua harus mendukung anak dalam segala aspek kehidupan, bukan hanya akademis.

Memberikan kepercayaan, membiarkan anak belajar dari kesalahan, dan menanamkan nilai tanggung jawab akan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang mandiri, percaya diri, dan sukses di masa depan.

Senada dengan jurnal Pafipcsumbawabarat.org, di mana pola asuh orangtua yang tepat juga akan membuat anak menjadi lebih mandiri dari segi berpikir maupun pengambilan setiap tindakan. Oleh karenanya, sangat disarankan para orangtua untuk mengutamakan tindakan nyata yang dapat menyentuh hati anak, ketimbang mengeluarkan kata-kata yang seharusnya tidak perlu diucapkan.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |