KemenPAN-RB Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis CSR GoTo di SDN Lowokwaru 3 Malang

1 week ago 13

Nimas Taurina

Nimas Taurina

Minggu, Januari 26, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

KemenPAN-RB Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis CSR GoTo di SDN Lowokwaru 3 Malang
Asisten Deputi Perumusan Sistem dan Strategi Kebijakan Layanan Publik KemenPAN-RB, Muhammad Yusuf Kurniawan saat meninjau pelaksanaan Prpgram MBG di SDN Lowokwaru 3 Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (25/1/2025). (Dok. ANTARA).

PEWARTA.CO.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mendapat apresiasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Program ini dilaksanakan di SDN Lowokwaru 3, Kota Malang, Jawa Timur.

Muhammad Yusuf Kurniawan, Asisten Deputi Perumusan Sistem dan Strategi Kebijakan Layanan Publik KemenPAN-RB, memberikan pujian atas inisiatif GoTo yang sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan gizi generasi muda.

“Kami mendukung program yang diinisiasi Gojek ini, karena bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi anak-anak, tetapi juga memperlihatkan bagaimana sektor swasta dapat berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan solusi konkret bagi kebijakan yang ada,” ujar Yusuf, Sabtu (25/1/2024).

Chief Public Policy and Government Relations GoTo, Ade Mulya, menjelaskan bahwa program MBG memanfaatkan ekosistem digital GoTo secara terintegrasi. Melalui portal khusus, sekolah dapat memesan makanan yang disiapkan oleh mitra UMKM GoFood. Pesanan ini secara otomatis diteruskan kepada mitra pengemudi Gojek ketika makanan siap diantar.

“Melalui program CSR ini, kami mendapatkan pengalaman dan pelajaran. Kami berharap berguna dalam penerapan MBG ke depan,” kata Ade Mulya.

Pesanan makanan dilakukan empat hari sebelumnya, memungkinkan mitra UMKM mengelola bahan baku dengan lebih baik sehingga kualitas dan kesegarannya terjaga. Selain itu, UMKM menerima pelatihan terkait nutrisi dan higienitas untuk memastikan standar kesehatan terpenuhi.

Ekosistem digital GoTo juga memungkinkan orangtua memantau proses pemesanan makanan anak secara transparan, memberikan rasa aman. Jika diperlukan, orangtua dapat membatalkan pesanan jika anak berhalangan hadir.

“Dengan menggunakan ekosistem digital GoTo yang terintegrasi, mulai dari teknologi hingga UMKM GoFood dan mitra Gojek, kami ingin mempermudah proses pengiriman dan pengantaran makanan untuk siswa, dengan higienitas yang terjaga, serta memberikan dampak ekonomi positif ke mitra kami,” tambah Ade.

Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bukti komitmen perusahaan untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional.

“Program ini merupakan salah satu wujud dari komitmen GoTo Group untuk berjuang bersama pemerintah dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Kami juga memanfaatkan program ini untuk mengukur dampak ekonomi, seperti efek pengganda pada UMKM dan mitra pengemudi,” jelas Patrick.

Hasil riset dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menunjukkan bahwa program ini memberikan dampak ekonomi yang positif. UMKM yang tergabung rata-rata menambah tiga tenaga kerja baru dan mengalami kenaikan pendapatan bersih hingga 33,7 persen per bulan. Sementara itu, mitra pengemudi mencatatkan peningkatan pendapatan bersih sebesar 17 persen.

Program MBG CSR GoTo pertama kali diluncurkan di SDN Lowokwaru 3 pada 19 Agustus 2024. Hingga saat ini, lebih dari 34.000 paket makanan telah didistribusikan kepada siswa.

Sejak uji coba pada Mei 2024, program ini telah menjangkau 13 kota/kabupaten, termasuk Bogor, Bandung, Jakarta Timur, Malang, Surabaya, dan Medan. Dengan melibatkan 31 sekolah, lebih dari 10.000 siswa menerima manfaat program ini setiap harinya. GoTo menargetkan distribusi hingga 3 juta porsi makanan bergizi gratis.

Program ini juga memastikan standar kualitas melalui sertifikasi dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) serta pengawasan dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan setempat.

KemenPAN-RB berharap program ini dapat menjadi contoh penerapan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi layanan publik.

“Digitalisasi memberikan banyak kemudahan, tidak hanya dalam hal efisiensi waktu, tetapi juga dalam memastikan bahwa bantuan sampai pada target yang tepat,” ujar Yusuf Kurniawan.

Ke depan, diharapkan program MBG dapat direplikasi di daerah lain, terutama di wilayah yang masih menghadapi masalah gizi anak. Kombinasi teknologi digital dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program ini.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |