Redaksi Pewarta.co.id
Sabtu, Januari 25, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
Sekretaris Kemendukbangga, Budi Setiyono (tengah/batik). --Dok. ANTARA |
PEWARTA.CO.ID - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) mengimbau kepala daerah terpilih, baik gubernur maupun bupati/wali kota, agar menjadikan penanganan stunting sebagai prioritas utama dalam program kerja mereka selama lima tahun ke depan.
Sekretaris Kemendukbangga, Budi Setiyono, menekankan bahwa penanganan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga memerlukan pengawasan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Ia mengingatkan pentingnya memasukkan program ini ke dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Kalau di RPJMD tidak tergambar (prioritas penanganan stunting), risiko penurunan prevalensi stunting tidak signifikan. Kami ingin kepala daerah terpilih memberikan perhatian sungguh-sungguh, kemudian teman-teman DPRD," kata Budi dikutip Inilah.com, pada Jumat (24/1/2025).
Budi menjelaskan bahwa penyebab stunting tidak hanya berasal dari kekurangan nutrisi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor non-nutrisi.
Oleh karena itu, pendekatan yang komprehensif diperlukan untuk menangani masalah ini.
"Kalau nutrisi itu bagaimana kemudian mencukupi asupan gizi secara wajar dan sehat. Yang non-nutrisi ini, misalnya sanitasi, air bersih, perilaku, seperti merokok dan sebagainya," ujar Budi.
Ia juga menyoroti pentingnya edukasi, khususnya bagi perempuan, mengenai usia ideal untuk hamil. Menurutnya, kehamilan di usia terlalu muda atau terlalu tua dapat meningkatkan risiko anak mengalami stunting.
Kemendukbangga memiliki data penduduk yang berisiko terhadap stunting, termasuk informasi tentang kondisi rumah, fasilitas sanitasi, hingga akses terhadap air bersih.
Data ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk mengembangkan program-program pendukung, seperti perumahan sehat dan penyediaan air bersih.
"Kemendukbangga punya data penduduk risiko stunting, rumah berapa besar, foto jamban bagaimana. Nah, seberapa serius Pemda bisa memanfaatkan data ini, misalnya untuk program perumahan sehat dan perencanaan air bersih," jelas Budi.