Keutamaan Doa di Bulan Ramadhan: Sebuah Renungan Spiritual

3 days ago 13

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Sabtu, Maret 08, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

 Sebuah Renungan Spiritual
Ilustrasi. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID - Doa merupakan salah satu ibadah yang memiliki keutamaan besar dalam Islam, terutama pada bulan Ramadhan.

Dalam berbagai hadis, Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam menegaskan bahwa ada beberapa golongan yang doanya tidak akan tertolak.

Tiga golongan yang doanya dikabulkan

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Tiga orang yang doa mereka tidak akan ditolak, doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka, doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi. Allah Subhanahu wata'ala mengangkat doa itu ke atas awan dan membukakan baginya pintu-pintu langit, dan Allah Subhanahu wata'ala berfirman, 'Demi kemuliaan-Ku, pasti Aku akan menolongmu walaupun suatu saat nanti’." (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban)

Hadis ini menegaskan bahwa orang yang berpuasa memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah Subhanahu Wata'ala.

Doa mereka memiliki peluang besar untuk dikabulkan, terutama menjelang waktu berbuka.

Keutamaan bulan Ramadhan dalam berdoa

Dalam sebuah riwayat, Aisyah Radhiyallahu 'anha menyebutkan bahwa saat Ramadhan tiba, wajah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berubah, penuh dengan ketundukan dan kekhusyukan.

Beliau memperbanyak ibadah, termasuk salat malam dan berdoa dengan penuh tawadhu'.

Diriwayatkan juga bahwa Allah Subhanahu Wata'ala memerintahkan para malaikat pemikul Arsy untuk menghentikan sejenak tugas mereka dan mengaminkan doa-doa orang yang berpuasa.

Ini menunjukkan betapa istimewanya doa yang dipanjatkan selama bulan suci ini.

Makna dikabulkannya doa

Banyak orang mungkin merasa bahwa doa mereka belum dikabulkan.

Namun, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan bahwa setiap doa yang dipanjatkan oleh seorang Muslim akan mendapatkan salah satu dari tiga hal berikut:

  1. Doanya langsung dikabulkan dan ia mendapatkan apa yang dimintanya.
  2. Allah menggantinya dengan menjauhkannya dari keburukan atau musibah yang seharusnya menimpanya.
  3. Pahalanya disimpan untuk diberikan di akhirat sebagai balasan yang jauh lebih besar.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam juga menyebutkan bahwa kelak di Hari Kiamat, seorang hamba akan diperlihatkan pahala dari doa-doanya yang belum dikabulkan di dunia.

Saat itu, ia akan berharap agar semua doanya tidak dikabulkan di dunia, sehingga ia bisa menerima pahalanya secara penuh di akhirat.

Hindari doa yang buruk

Salah satu kebiasaan yang perlu dihindari adalah melaknat atau mendoakan keburukan bagi diri sendiri, anak-anak, atau keluarga saat marah.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengingatkan:

"Jangan mengutuk diri sendiri, anak-anak, harta benda, dan pembantu. Karena ada suatu waktu tertentu, setiap doa dikabulkan."

Hal ini sangat penting, terutama di bulan Ramadhan, ketika waktu-waktu mustajab untuk berdoa terbuka luas.

Faktor penghalang terkabulnya doa

Salah satu penghalang utama terkabulnya doa adalah makanan yang haram. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Banyak orang yang dalam kesulitan mengangkat tangannya ke langit, mereka berdoa dan menangis, 'Ya Rabb, ya Rabb!', tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram. Maka dalam keadaan seperti itu, bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?"

Kisah dari sejarah Islam menunjukkan bahwa di Kota Kufah, terdapat sekelompok orang yang doanya selalu dikabulkan.

Namun, ketika seorang penguasa zalim bernama Hajjaj menjamu mereka dengan makanan haram, mereka kehilangan keistimewaan itu.

Hal ini menjadi pengingat penting bahwa rezeki yang halal adalah syarat utama agar doa kita diterima.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |