Mengenal Bedah Endoskopi Spinal: Solusi Minimal Invasif untuk Masalah Tulang Belakang

1 month ago 50

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Rabu, Desember 11, 2024

Perkecil teks Perbesar teks

 Solusi Minimal Invasif untuk Masalah Tulang Belakang
Ilustrasi masalah tulang belakang (Dok. PIXABAY-TungArt7Dok)

Jakarta, Pewarta.co.id – Bedah Endoskopi Spinal Minimal Invasif, atau dikenal sebagai Biportal Endoscopic Spine Surgery (BESS), menjadi inovasi terkini dalam menangani masalah tulang belakang.

Prosedur ini menawarkan solusi efektif dengan risiko lebih rendah dibandingkan metode operasi tradisional.

Menurut Dr. Singkat Dohar A.L Tobing, Sp.OT, K-Spine, Dokter Spesialis Orthopedi dari RS Siloam Mampang, Jakarta, BESS menggunakan teknologi endoskopi untuk mengakses area tulang belakang dengan cara yang lebih aman dan minimal invasif.

“Teknik itu melibatkan penggunaan alat yang sangat kecil dan kamera, yang memungkinkan dokter untuk melakukan tindakan dengan hanya membuat sayatan kecil, yang tidak lebih besar dari satu sentimeter,” ungkap dr. Dohar dalam siaran pers, Selasa (10/12/2024).

Keunggulan bedah BESS

Prosedur BESS memberikan beberapa keuntungan utama:

1. Pengurangan trauma pada jaringan

Dengan sayatan yang sangat kecil, kerusakan pada otot dan jaringan di sekitar tulang belakang diminimalkan.

2. Pemulihan lebih cepat

Pasien dapat kembali melakukan aktivitas ringan dalam waktu dua hingga tiga hari setelah operasi.

3. Rasa sakit berkurang

Minimnya trauma bedah berdampak langsung pada berkurangnya rasa sakit pasca-operasi.

“Dengan cara ini, BESS mampu mengurangi trauma pada jaringan di sekitar tulang belakang, yang merupakan salah satu keunggulan utama dibandingkan dengan metode bedah tradisional,” lanjut dr. Dohar.

Jenis prosedur yang ditangani dengan BESS

BESS dapat digunakan untuk berbagai jenis operasi tulang belakang, termasuk:

1. Pengangkatan herniasi diskus

Kondisi ini terjadi ketika diskus tulang belakang menonjol dan menekan saraf di sekitarnya, menyebabkan rasa nyeri hebat. Dengan teknik BESS, bagian diskus yang menonjol dapat diangkat tanpa sayatan besar.

2. Dekompresi saraf

BESS digunakan untuk mengurangi tekanan pada saraf akibat saraf yang terjepit.

3. Stenosis spinal

Prosedur ini juga efektif untuk mengatasi penyempitan saluran tulang belakang yang mengganggu fungsi saraf.

“Salah satu alasan utama mengapa BESS semakin banyak dipilih adalah kemampuannya untuk memberikan pemulihan yang lebih cepat,” jelas dr. Dohar.

 Solusi Minimal Invasif untuk Masalah Tulang Belakang
dr. S. Dohar A. L. Tobing, Sp.OT (K)-Spine dari RS Siloam Mampang dan dr. Jephtah F. L. Tobing, Sp.OT (K) dari RS Siloam Lippo Village Karawaci. (Dok. ANTARA)

Kandidat ideal untuk BESS  

Dr. Jephtah F.L. Tobing, Sp.OT (K), ahli ortopedi, menjelaskan bahwa pemilihan pasien yang cocok untuk BESS bergantung pada berbagai faktor, seperti:

- Usia dan kondisi kesehatan: Pasien yang lebih muda dan sehat cenderung lebih cocok untuk prosedur ini.

- Tingkat keparahan masalah tulang belakang: Masalah yang sederhana lebih mudah ditangani dengan BESS dibandingkan kondisi kompleks.

Namun, pasien dengan infeksi aktif, kelainan anatomi tertentu, atau yang memerlukan prosedur lebih kompleks mungkin tidak cocok untuk prosedur ini.

“Dokter harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia pasien, kondisi kesehatan secara keseluruhan, serta tingkat keparahan masalah tulang belakang yang dialami,” ujar dr. Jephtah.

Walaupun risiko komplikasi pada BESS lebih rendah dibandingkan operasi konvensional, kemungkinan seperti infeksi, perdarahan, atau kerusakan jaringan saraf tetap ada.

Pasien dengan riwayat penyakit kronis, seperti diabetes yang tidak terkontrol atau penyakit jantung, mungkin memiliki risiko lebih tinggi dan perlu pendekatan yang hati-hati.

Pemeriksaan menyeluruh, seperti MRI atau CT scan, biasanya dilakukan sebelum memutuskan prosedur ini.

Teknologi modern dalam BESS

BESS memanfaatkan alat-alat canggih, termasuk kamera kecil dan instrumen bedah khusus.

“Prosedur ini memanfaatkan alat endoskopi, kamera kecil, dan instrumen bedah yang dirancang khusus untuk memungkinkan dokter melakukan tindakan dengan tingkat akurasi tinggi,” tambah dr. Jephtah.

Kamera endoskopi memberikan visualisasi langsung dari area yang ditangani, memungkinkan dokter bekerja dengan lebih presisi tanpa membuat sayatan besar.

Teknologi terbaru dalam BESS mencakup perangkat yang lebih kecil dan fleksibel serta sistem pencitraan canggih untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan prosedur.

Dengan banyaknya keunggulan, BESS menjadi pilihan yang semakin populer untuk mengatasi masalah tulang belakang.

Prosedur ini menawarkan harapan bagi pasien untuk menjalani pemulihan yang lebih cepat dengan tingkat keberhasilan tinggi.

Pasien yang mempertimbangkan prosedur ini disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk memastikan apakah mereka merupakan kandidat yang tepat untuk menjalani BESS.

Artikel disadur dari ANTARA via Pafihalmaherautarakab.org.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |