Orangtua Didorong Lebih Kritis dalam Menyaring Informasi Kesehatan di Media Sosial

2 months ago 48
Orang Tua Didorong Lebih Kritis dalam Menyaring Informasi Kesehatan di Media Sosial
Pendiri komunitas Parentalk Nucha Bachri dalam acara diskusi Cegah Pneumonia Menuju Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Senin (18/11/2024). (Dok. ANTARA)

PEWARTA.CO.ID - Nucha Bachri, pendiri komunitas parenting Parentalk, menekankan pentingnya peran orang tua dalam menyaring informasi kesehatan di era digital. Ia menyampaikan bahwa kemampuan berpikir kritis diperlukan agar orang tua bisa membedakan informasi yang valid dari sekadar klaim tak berdasar.

“Penting banget untuk kita para orang tua punya critical thinking, apa yang disampaikan oleh publik figur atau mungkin pun ada pihak ahli gitu ya, itu yang perlu dipikirkan keahliannya bagiannya apa ya, ini siapa ya, apakah benar kalau misalnya ada artikel atau jurnal itu perlu dicek dulu,” kata Nucha dalam sebuah diskusi bertajuk Cegah Pneumonia Menuju Indonesia Emas 2045 yang diadakan di Jakarta pada hari Senin.

Maraknya penggunaan media sosial dan internet, serta munculnya berbagai akun milik dokter dan ahli yang berbagi informasi edukatif, bisa membuat orang tua merasa bingung untuk menentukan sumber mana yang layak diikuti. Tantangan semakin bertambah dengan beredarnya pesan-pesan kesehatan melalui grup pesan singkat dan obrolan keluarga, yang sering kali menciptakan kebingungan.

Nucha menggarisbawahi bahwa media sosial dan komunitas parenting memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan orang tua terkait kesehatan anak. Media ini menjadi alat utama yang memengaruhi keputusan penting seperti pemilihan vaksin dan tindakan kesehatan lainnya.

“Ini salah satu media yang paling berpengaruh terhadap decision making si keluarga untuk pemilihan vaksin dan lain-lain. Jadi ada pengaruh dari teman-teman dan juga komunitas, itu yang saling mengingatkan misalnya ada informasi baru soal vaksin atau misalnya ada ilmu kesehatan,” lanjut Nucha.

Nucha juga mengungkapkan bahwa media sosial berfungsi sebagai jembatan antara para ahli dan masyarakat. Platform ini memungkinkan para ahli untuk menyampaikan pengetahuan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami, sehingga dapat diakses oleh lebih banyak orang.

Namun, ia mengingatkan bahwa tidak semua informasi yang beredar di media sosial telah tervalidasi kebenarannya. Karena itu, penting bagi orang tua, terutama mereka yang lebih muda, untuk memiliki kemampuan menyaring informasi sebelum menggunakannya sebagai dasar keputusan.

“Kita yang mungkin lebih muda, yang harus lebih peduli sih untuk bisa menyaring apakah semua informasi itu benar atau tidak, biasanya aku selalu tanyain kepada ahli-ahli lagi, psikolog atau dokter,” ucap Nucha.

Terakhir, Nucha menekankan bahwa menyaring informasi yang membanjiri media sosial tidak hanya membantu mengurangi kepanikan di kalangan orang tua, tetapi juga memastikan bahwa tindakan yang diambil untuk menangani kesehatan anak dilakukan dengan tepat.

Dengan begitu, para orang tua dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dan bertanggung jawab dalam hal kesehatan anak mereka, memastikan tindakan yang dilakukan sesuai dengan informasi yang benar dan dapat dipercaya.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |