Redaksi Pewarta.co.id
Senin, September 01, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Pemuda lintas agama kampanyekan #JagaIndonesia di tengah situasi memanas di berbagai daerah. |
PEWARTA.CO.ID — Gelombang aksi massa yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia kembali menjadi sorotan publik. Tak hanya menyebabkan bentrokan antara aparat keamanan dan masyarakat, peristiwa ini juga memicu kerusakan fasilitas umum hingga menimbulkan korban jiwa.
Menyikapi situasi yang memanas, gabungan organisasi pemuda lintas iman menyampaikan seruan moral untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Mereka menilai, tanggung jawab politik dari semua pihak sangat diperlukan agar situasi tidak semakin memburuk.
Gabungan organisasi ini terdiri dari GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, GAMKI, Gemabudhi, Peradah, Gema Khonghucu, GPII, dan Gema Mathla'ul Anwar.
Dalam pernyataannya pada Minggu (31/8/2025), mereka meminta agar para politisi berhati-hati dalam memberikan komentar di ruang publik.
“Kepada seluruh kader Partai untuk menjaga ucapan serta lebih berempati kepada persoalan rakyat,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Menurut mereka, komentar provokatif dari sejumlah politisi hanya akan memperkeruh suasana dan menambah ketegangan antara pemerintah dan masyarakat. Sebaliknya, empati terhadap kondisi rakyat harus menjadi prioritas utama.
Selain menyoroti tanggung jawab politisi, Pemuda Lintas Iman juga menekankan pentingnya peran Polri dan TNI untuk menjaga keamanan dengan profesional.
“Meminta Polri dan TNI untuk menjaga keamanan dengan terukur, tidak represif kepada masyarakat yang melakukan aksi demo damai, serta menindak tegas para pelaku aksi anarkis yang memicu huru-hara serta melakukan perusakan, pembakaran, dan penjarahan,” tegasnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa masyarakat memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi secara damai, sedangkan negara berkewajiban memastikan keamanan tanpa mengekang kebebasan berekspresi.
Sebagai penutup, gabungan organisasi ini menyuarakan seruan moral bertajuk “Mari Kita #JagaIndonesia”. Mereka mendorong terciptanya ruang dialog antara masyarakat, tokoh agama, dan para pemangku kebijakan agar eskalasi konflik tidak semakin meluas.
Seruan "Jaga Indonesia" ini ditandatangani oleh pimpinan masing-masing organisasi lintas iman, antara lain: Dzulfikar Ahmad Tawalla (Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah), Addin Jauharuddin (Ketua Umum GP Ansor), Stefanus Gusma (Ketua Umum Pemuda Katolik), dan Sahat Martin Philip Sinurat (Ketua Umum GAMKI).
Juga turut menandatangani Kris Tan (Ketua Umum Pemuda Khonghucu), Putu Yoga Saputra (Ketua Umum Pemuda Peradah), Wiryawan (Wakil Ketua Umum Pemuda Gemabudhi), Masri Ikoni (Ketua Umum Pemuda GPII), serta Ahmad Nawawi (Ketua Umum Gema Mathla'ul Anwar).