Penjualan Mobil di Indonesia Anjlok Tajam, Terendah dalam Setahun Terakhir

5 hours ago 3

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Rabu, Mei 14, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Penjualan Mobil di Indonesia Anjlok Tajam, Terendah dalam Setahun Terakhir
Penjualan mobil di Indonesia anjlok tajam, terendah dalam setahun terakhir. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID - Pasar otomotif nasional mengalami tekanan signifikan pada April 2025.

Berdasarkan data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), distribusi kendaraan dari produsen ke diler (wholesales) hanya mencapai 51.205 unit sepanjang bulan tersebut.

Ini merupakan catatan terendah, tidak hanya di tahun berjalan, tetapi juga dalam 12 bulan terakhir.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, penurunan yang terjadi cukup tajam.

Pada Maret 2025, wholesales sempat menyentuh angka 70.895 unit, yang berarti terjadi kontraksi sekitar 27,8 persen hanya dalam satu bulan.

Penurunan penjualan juga terlihat saat menilik data bulan-bulan awal 2025.

Pada Januari, penjualan tercatat 61.932 unit, sedangkan Februari mencapai 72.336 unit.

Dengan demikian, April menjadi titik terendah selama satu tahun terakhir.

Terakhir kali penjualan berada di bawah 52.000 unit terjadi pada April 2024 dengan 48.764 unit, sebelum tren perbaikan mulai terlihat sejak Mei 2024.

Secara kumulatif, total distribusi mobil dari pabrikan ke diler selama empat bulan pertama tahun ini hanya menyentuh angka 256.368 unit.

Penjualan retail juga mengalami tekanan

Penurunan juga terlihat pada sisi penjualan ritel, yakni dari diler ke tangan konsumen.

Sepanjang April 2025, jumlah unit yang berhasil dijual kepada konsumen hanya mencapai 57.031 unit menjadi angka terendah sejak awal tahun.

Sebagai perbandingan, penjualan ritel pada Januari mencapai 64.029 unit, naik menjadi 69.872 unit di Februari, dan kembali meningkat menjadi 76.582 unit di Maret.

Jika dijumlahkan, total penjualan ritel selama empat bulan pertama 2025 baru mencapai 267.514 unit.

Penurunan ini menjadi sorotan di tengah harapan pemulihan pasar otomotif pasca pandemi dan berbagai tekanan ekonomi global.

Para pelaku industri pun mulai mengkhawatirkan tren ini jika terus berlanjut.

Salah satu sumber industri otomotif yang enggan disebutkan namanya mengatakan, “Kondisi pasar saat ini memang cukup menantang. Daya beli masyarakat yang belum pulih sepenuhnya dan suku bunga kredit yang tinggi menjadi faktor utama turunnya penjualan.”

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |