Perbedaan Tradisi Buka Puasa di Indonesia dan Negara Lain

6 days ago 22

Pewarta Network

Pewarta Network

Kamis, Maret 06, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Perbedaan Tradisi Buka Puasa di Indonesia dan Negara Lain
Ilustrasi - Perbedaan tradisi buka puasa di Indonesia dan negara lain. (Dok. Google Image).

PEWARTA.CO.ID - Bulan ramadan adalah momen yang penuh berkah bagi umat muslim di seluruh dunia. Salah satu tradisi yang paling dinantikan selama ramadan adalah berbuka puasa, atau iftar, yang menandai berakhirnya puasa di siang hari. Namun, cara umat muslim di berbagai negara merayakan momen berbuka puasa sangat bervariasi, tergantung pada budaya, kebiasaan, dan kondisi sosial masyarakat setempat.

Menu buka puasa: Indonesia vs. negara lain

Di Indonesia, berbuka puasa umumnya dimulai dengan takjil, yaitu makanan ringan yang mayoritas bercita rasa manis, seperti kolak pisang, es buah, kurma, dan aneka gorengan. Tradisi ini dipercaya mengikuti kebiasaan Rasulullah SAW yang berbuka dengan kurma dan air putih.

Perbedaan Tradisi Buka Puasa di Indonesia dan Negara Lain
Takjil buka puasa, es pisang hijau hidangan khas Sulawesi Selatan. (Dok. Google Image).

Selain itu, setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas buka puasa, seperti:

  • Bubur kampiun (Sumatera Barat)
  • Es pisang ijo (Sulawesi Selatan)
  • Lemang (Sumatera Utara)
  • Serabi suah (Jawa Tengah)
Perbedaan Tradisi Buka Puasa di Indonesia dan Negara Lain
Mercimek Çorbası atau sup lentil hidangan khas Turki yang menggugah selera. (Dok. Google Image).

Di negara lain, menu berbuka puasa bisa sangat berbeda. Misalnya:

  • Arab Saudi: Biasanya berbuka dengan kurma, laban (susu fermentasi), sup lentil, dan kabsa (nasi berbumbu khas Timur Tengah).
  • Turki: Ada menu khas seperti pide (roti pipih), sup mercimek, dan baklava.
  • Pakistan & India: Makanan berbuka mencakup samosa, pakora (gorengan), dan chana chaat (salad kacang arab pedas).
  • Maroko: Menyediakan harira (sup tomat dan kacang-kacangan), roti msemen, dan kurma sebagai hidangan buka puasa utama.

Tradisi sebelum dan sesudah buka puasa

Perbedaan Tradisi Buka Puasa di Indonesia dan Negara Lain
Berburu takjil, salah satu kegiatan ngabuburit menjelang berbuka puasa. (Dok. Google Image).

Di Indonesia, masyarakat memiliki tradisi ngabuburit, yaitu menunggu waktu berbuka dengan kegiatan seperti jalan-jalan sore, berburu takjil, atau mengikuti pengajian di masjid. Setelah berbuka, umat Muslim sering melaksanakan salat Magrib bersama, dilanjutkan dengan makan besar dan salat Tarawih.

Selain itu, buka puasa bersama (bukber) menjadi tradisi penting, baik di kalangan keluarga, teman, maupun rekan kerja. Acara ini sering diadakan di rumah, restoran, atau masjid dengan tujuan mempererat hubungan sosial.

Perbedaan Tradisi Buka Puasa di Indonesia dan Negara Lain
Ilustrasi - Meriam ramadan di Mesir yang ditembakkan sebagai penanda waktu berbuka puasa. (Dok. Google Image).

Di negara lain, ada beberapa tradisi khas yang berbeda dari Indonesia, seperti:

  • Turki: Di beberapa daerah, masih ada tradisi penabuh genderang sahur yang membangunkan warga untuk sahur.
  • Mesir: Meriam ramadan ditembakkan sebagai tanda waktu berbuka puasa, tradisi yang berasal dari era Kesultanan Mamluk.
  • Qatar & UEA: Memiliki tradisi "Majlis Ramadan", yaitu perkumpulan keluarga besar setelah berbuka untuk bersosialisasi dan mempererat silaturahmi.
  • Iran: Masyarakat sering berbuka dengan haleem, bubur gandum dan daging yang dimasak selama berjam-jam hingga teksturnya lembut.

Suasana dan nuansa buka puasa

Di Indonesia, suasana berbuka puasa sangat meriah. Masjid-masjid sering membagikan takjil gratis, dan banyak keluarga berbuka bersama di rumah atau restoran. Di jalanan, banyak orang berjualan takjil, menciptakan suasana yang ramai dan penuh semangat.

Di beberapa negara, suasana berbuka bisa lebih tenang dan sederhana. Misalnya:

  • Eropa & Amerika: Umat muslim yang tinggal di negara minoritas muslim biasanya berbuka puasa sendiri atau di komunitas kecil.
  • Negara Timur Tengah: Suasana buka puasa di masjid-masjid besar sering dihadiri ribuan orang yang menikmati hidangan berbuka bersama.

Di beberapa negara seperti Suriah dan Yaman, konflik dan kondisi sosial-ekonomi membuat buka puasa menjadi lebih sederhana dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kegiatan sosial selama ramadan

Selama ramadan, masyarakat Indonesia memiliki tradisi berbagi makanan dan sedekah, seperti:

  • Membagikan takjil gratis di masjid-masjid
  • Berbagi sembako untuk kaum dhuafa
  • Kegiatan buka puasa bersama yatim piatu

Di negara lain, kegiatan berbagi juga dilakukan dengan cara yang unik:

  • Arab Saudi & UEA: Masjid-masjid menyediakan tenda besar untuk berbuka puasa bagi ribuan orang setiap hari.
  • Mesir: Warga mendirikan "Mawaid Rahman", yaitu meja makan besar di jalanan yang menyediakan makanan berbuka gratis.
  • Pakistan: Banyak keluarga yang memasak makanan dalam jumlah besar dan mendistribusikannya ke tetangga atau orang miskin.
Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |