Prabowo Perintahkan Proyek Energi Sampah Rampung 18 Bulan, Administrasi Dipercepat

2 months ago 47

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Selasa, Agustus 26, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Prabowo Perintahkan Proyek Energi Sampah Rampung 18 Bulan, Administrasi Dipercepat
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. (Foto: Dok. Antara)

PEWARTA.CO.ID — Presiden Prabowo Subianto menekankan percepatan pembangunan proyek Waste to Energy atau pengolahan sampah menjadi energi.

Arahan tersebut disampaikan dalam rapat terbatas mengenai perekonomian nasional bersama para menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/8/2025).

Dalam rapat itu, Prabowo membahas sejumlah isu strategis, mulai dari ketahanan pangan, program koperasi desa untuk memperkuat ekonomi rakyat, hingga target penyelesaian proyek energi berbasis sampah.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyebut Presiden menginstruksikan agar proses administrasi yang semula memakan waktu enam bulan dipersingkat menjadi hanya tiga bulan.

“Saya tadi mengatakan, kami sudah selesai tanda tangan. Tinggal nunggu perpres 1-2 hari ini turun. Maka proses 6 bulan untuk administrasi, 1,5 tahun untuk pengerjaan, mudah-mudahan 2 tahun persoalan sampah kita bisa atasi. Tapi tadi Presiden menegur kami, jangan 6 bulan administrasi, 3 bulan kalau bisa. Sehingga 18 bulan bisa selesai, kita usahakan,” ujar Zulkifli Hasan.

Dengan percepatan ini, pemerintah berharap persoalan sampah dapat diatasi lebih cepat melalui pengelolaan berbasis energi yang ramah lingkungan.

Selain proyek energi sampah, rapat juga membahas perkembangan program koperasi desa. Zulkifli menyampaikan bahwa program tersebut sudah mulai berjalan, namun implementasinya menunggu aturan turunan dari Kementerian Keuangan.

“Mudah-mudahan dalam waktu singkat, satu minggu, dua minggu ini bisa selesai,” katanya.

Program koperasi desa dinilai penting untuk memperkuat ekonomi rakyat dan memperluas akses pembiayaan usaha di tingkat pedesaan.

Dalam kesempatan yang sama, Menko Pangan melaporkan bahwa bantuan pangan sebesar 360 ribu ton telah tersalurkan kepada masyarakat.

Namun, program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang menargetkan distribusi 1,3 juta ton dinilai masih berjalan lambat karena rata-rata distribusi harian hanya 6 ribu ton.

“Target kita 30 ribu ton satu hari. Sehingga dalam tempo 1-2 bulan bisa selesai. Sehingga di mana-mana nanti pasar akan dibanjiri SPHP. Kalau ada kenaikan otomatis kalau SPHP turun, tentu akan bisa diatasi,” ujar Zulkifli Hasan.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaporkan kepada Presiden bahwa harga beras mulai menunjukkan penurunan. Pemerintah juga telah menyiapkan skema operasi pasar hingga Desember mendatang untuk menstabilkan harga.

“Beras yang kita siapkan SPHP adalah sebanyak 1,3 juta ton sampai Desember. Kita target insyaallah ke depan harga beras berangsur-angsur turun,” ujar Andi Amran Sulaiman.

Dengan arahan percepatan ini, pemerintah berharap berbagai program strategis mulai dari pengelolaan sampah berbasis energi hingga stabilisasi pangan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat dalam waktu dekat.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |