Hammad Hendra
Senin, Maret 03, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Senin, 3 Maret 2025. (Dok. Tempo) |
Jakarta, Pewarta.co.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengundang sejumlah menteri ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (3/3/2025) untuk membahas upaya stabilisasi harga pangan, termasuk lonjakan harga cabai selama bulan suci Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 2025.
Beberapa menteri yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, serta Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana.
Harga beras turun, cabai mengalami kenaikan
Dalam keterangannya kepada awak media, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan bahwa produksi pangan nasional menunjukkan tren positif.
"Kami akan bahas harga pangan di bulan suci Ramadhan. Sesuai BPS, alhamdulillah pengumuman BPS tadi produksi kita Januari sampai April, angka sementara itu tertinggi selama tujuh tahun," ujar Amran.
Ia juga menambahkan bahwa harga beras di tingkat konsumen mengalami penurunan, tetapi harga cabai justru mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga rata-rata cabai rawit di pasar nasional mencapai Rp103.600 per kilogram pada Senin, atau mengalami kenaikan sekitar 28 persen dibandingkan sebelumnya.
Pembahasan pangan secara keseluruhan
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, turut memberikan pernyataan bahwa rapat tersebut akan membahas kondisi pangan secara menyeluruh, tidak hanya terbatas pada komoditas tertentu.
"Saya menduga pangan secara keseluruhan. Ada dua menko dan beberapa menteri terkait (yang diundang). Menko pangan dan menko ekonomi," kata Dadan.
Dengan meningkatnya harga beberapa bahan pokok, pemerintah berupaya mengantisipasi dampaknya terhadap daya beli masyarakat, terutama menjelang momen penting seperti Ramadhan dan Idul Fitri.
Pemerintah gelar operasi pasar
Sebagai langkah konkret dalam menjaga stabilitas harga pangan, Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) mengungkapkan bahwa pemerintah telah melaksanakan operasi pasar di berbagai daerah sejak 24 Februari 2025.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, menyebutkan bahwa operasi pasar ini akan berlangsung hingga 28 Maret 2025.
"Operasi pasar digelar sejak 24 Februari 2025 sampai dengan 28 Maret 2025 di 215 titik Pulau Jawa dan 110 titik luar Jawa, dengan target ekspansi mencapai 4.500 gerai," ujar Adita.
Dalam pelaksanaan operasi pasar ini, pemerintah melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Satgas Pangan, serta sejumlah perusahaan BUMN di sektor pangan dan logistik.