Arsip foto - Petugas menyusun uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Jumat (1/3/2024). (Dok. ANTARA) |
PEWARTA.CO.ID – Pada awal perdagangan Senin pagi (18/11/2024), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan peningkatan yang tipis. Kurs rupiah yang diperdagangkan di pasar antarbank Jakarta tercatat menguat sebesar empat poin atau setara dengan 0,03 persen. Dengan demikian, nilai tukar mata uang Indonesia ini bergerak dari posisi sebelumnya di angka Rp15.874 per dolar AS menjadi Rp15.870 per dolar AS.
Penguatan ini menandakan optimisme yang mulai muncul di pasar keuangan domestik, meskipun masih banyak tantangan global yang dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. Para analis mengamati bahwa faktor eksternal seperti kebijakan moneter The Federal Reserve dan data ekonomi AS menjadi penggerak utama fluktuasi mata uang di kawasan Asia.
Seorang analis pasar uang menjelaskan, "Kenaikan ini mungkin bersifat sementara karena pelaku pasar masih menunggu rilis data inflasi terbaru dari AS, yang bisa menjadi petunjuk tentang langkah kebijakan suku bunga selanjutnya."
Sementara itu, di pasar regional, sebagian besar mata uang Asia lainnya menunjukkan tren serupa, meskipun pergerakannya masih bervariasi akibat sentimen global yang terus berkembang.