Redaksi Pewarta.co.id
Minggu, Maret 09, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Tangkapan layar rekaman video viral yang memperlihatkan aksi meminta sumbangan berkedok santuan kematian di tengah jalan di Malang, Jawa Timur. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Seorang pria yang kedapatan meminta sumbangan dengan modus kematian palsu ditangkap oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang.
Kejadian ini menjadi perbincangan hangat setelah video penangkapannya beredar luas di media sosial dan menjadi viral.
Video yang diunggah oleh akun TikTok @trantibum.malangkota memperlihatkan petugas Satpol PP mengamankan seorang pria yang meminta sumbangan di jalan raya.
Setelah ditelusuri, tidak ditemukan adanya warga yang meninggal di sekitar lokasi tersebut.
Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum (KKU) Satpol PP Kota Malang, Mustaqim Jaya, membenarkan peristiwa tersebut.
Menurutnya, penangkapan dilakukan berdasarkan laporan masyarakat yang merasa curiga dengan aktivitas pria tersebut.
"Benar, peristiwa itu kemarin lusa. Saat kami melakukan patroli rutin, kami mendapatkan laporan dari masyarakat. Kami langsung menuju ke lokasi," kata Mustaqim dikutip dari Metrotvnews.com, Sabtu (8/3/2025).
Pelaku diketahui berdiri di tengah jalan dengan membawa kardus sebagai tempat menampung uang sumbangan.
Untuk menguatkan aksnya, pelaku juga membawa bendera putih dengan tanda plus di tengahnya, simbol yang sering dikaitkan dengan kematian.
"Tapi, saat kami cek ternyata di sekitar situ nggak ada orang meninggal. Sehingga, kami minta keterangan tiga orang itu," tambah Mustaqim.
Dari tiga orang yang diperiksa, hanya satu yang diamankan dan dibawa ke Markas Komando (Mako) Satpol PP Kota Malang. Yang lebih mengejutkan, pria tersebut tidak memiliki identitas diri.
"Karena tidak ada identitas, kami bawa ke Dinas Sosial untuk diberikan pembinaan. Karena, dia termasuk gelandangan atau gepeng dan bukan warga sekitar juga," jelas Mustaqim.
Pihak Satpol PP Kota Malang mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan tidak mudah percaya terhadap penggalangan dana yang mencurigakan.
Mustaqim juga meminta warga agar meminta bukti sebelum memberikan sumbangan kepada pihak yang mengklaim membutuhkan bantuan.
"Saya harap warga bijak, misal minta bukti jika memang ada orang meninggal. Jika tidak ada bukti, maka bisa langsung lapor ke kami," tutupnya.