Simak Kisah Inspiratif Mimpi Thalhah bin Ubaidillah dan Keistimewaan Ramadhan

4 days ago 16

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Sabtu, Maret 08, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Simak Kisah Inspiratif Mimpi Thalhah bin Ubaidillah dan Keistimewaan Ramadhan
Simak Kisah Inspiratif Mimpi Thalhah bin Ubaidillah dan Keistimewaan Ramadhan. Ilustrasi (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID - Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan.

Bulan suci ini merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak amal kebaikan.

Allah SWT membuka pintu-pintu kebaikan di bulan ini, memberikan kesempatan bagi setiap hamba-Nya untuk meraih pahala yang berlipat ganda.

Keistimewaan Ramadan sebagai waktu yang penuh kemuliaan telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis.

Ketika seorang sahabat bertanya:

"Siapakah manusia yang paling baik?"

Rasulullah menjawab:

"Siapa saja yang panjang umurnya dan baik amalannya." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).

Hadis ini menekankan bahwa umur yang panjang menjadi anugerah jika diisi dengan amal ibadah dan kebaikan.

Hal ini pula yang menjadi latar belakang kisah inspiratif dari Thalhah bin Ubaidillah tentang keutamaan Ramadhan dibandingkan dengan keutamaan mati syahid.

Kisah mimpi Thalhah bin Ubaidillah

Dalam sebuah kisah yang diriwayatkan, sahabat Rasulullah SAW, Thalhah bin Ubaidillah, bermimpi tentang dua orang lelaki dari suku Qudha'ah.

Kedua lelaki ini dikenal sebagai pribadi yang taat dan dermawan, yang senantiasa mendukung perjuangan Islam dengan harta dan tenaga mereka.

Ketika panggilan jihad tiba, mereka bergegas memenuhi seruan tersebut dengan harapan mendapatkan kemuliaan syahid di jalan Allah.

Dalam pertempuran yang terjadi, salah satu dari mereka gugur sebagai syahid, sementara yang lain kembali dengan kemenangan.

Setahun kemudian, lelaki yang selamat akhirnya meninggal dunia karena sakit.

Pada suatu malam, Thalhah bermimpi melihat kedua sahabatnya itu berdiri di depan pintu surga.

Dalam mimpinya, terdengar suara yang memanggil sahabat yang meninggal karena sakit untuk masuk surga terlebih dahulu.

Setelah itu, barulah sahabat yang mati syahid dipersilakan masuk. Ketika Thalhah mencoba masuk, terdengar suara yang berkata:

"Kembalilah karena belum waktumu masuk surga."

Setelah terbangun, Thalhah menceritakan mimpinya kepada para sahabat lain.

Mereka merasa heran dan mempertanyakan bagaimana mungkin seseorang yang meninggal karena sakit lebih dahulu masuk surga dibandingkan dengan seorang syahid.

Ketika kabar ini sampai kepada Rasulullah SAW, beliau meminta Thalhah untuk menceritakan kembali mimpinya.

Setelah mendengar kisah tersebut, Rasulullah pun membenarkannya.

Melihat para sahabat yang kebingungan, Rasulullah bertanya:

"Mengapa temannya yang meninggal terakhir masuk surga lebih dahulu daripada yang meninggal karena mati syahid?"

Kemudian Rasulullah melanjutkan pertanyaannya:

"Bukankah temannya itu masih hidup setahun setelah kematian sahabatnya?"

Mereka menjawab: "Betul."

Lalu Rasulullah bertanya lagi:

"Dan bukankah ia masih mendapati Ramadan, lalu ia berpuasa, melakukan salat ini dan itu selama satu tahun itu?"

Para sahabat menjawab: "Betul."

Maka Rasulullah pun berkata:

"Maka jarak antara mereka lebih jauh daripada jarak antara langit dan bumi." (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).

Keutamaan ibadah di bulan Ramadan

Dari kisah ini, jelas bahwa kesempatan untuk beribadah di bulan Ramadan memiliki nilai yang sangat tinggi di sisi Allah SWT.

Bahkan, ibadah yang dilakukan selama Ramadan mampu mengungguli keutamaan seseorang yang mati syahid.

Maka, umat Islam hendaknya memanfaatkan bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya.

Pintu-pintu surga dibuka untuk menyambut mereka yang menjalankan berbagai amal saleh seperti membaca Al-Qur’an, melaksanakan salat tarawih dan tahajud, berdzikir, serta memperbanyak doa.

Sementara itu, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu selama bulan Ramadan.

Hal ini bukan berarti manusia bebas dari godaan dosa, tetapi menjadi momen bagi setiap muslim untuk semakin menjauhi perbuatan maksiat serta meningkatkan ketakwaan.

Dengan penuh kesungguhan dalam menjalankan ibadah, semoga setiap muslim dapat meraih keutamaan Ramadan dan mendapatkan rahmat Allah SWT di dunia dan akhirat.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |