Usai Kalmaegi, Giliran Topan Super Fung-wong Hantam Filipina, 100 Ribu Warga Dievakuasi

1 month ago 37

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Minggu, November 09, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Usai Kalmaegi, Giliran Topan Super Fung-wong Hantam Filipina, 100 Ribu Warga Dievakuasi
Usai Kalmaegi, Giliran Topan Super Fung-wong Hantam Filipina, 100 Ribu Warga Dievakuasi

PEWARTA.CO.ID — Filipina kembali diterjang bencana alam besar. Setelah Topan Kalmaegi menghantam beberapa hari lalu, kini Topan Super Fung-wong melanda wilayah timur dan utara negara tersebut.

Pemerintah Filipina mengevakuasi lebih dari 100 ribu penduduk demi menghindari dampak badai yang diperkirakan menimbulkan hujan ekstrem, angin berkecepatan tinggi, serta gelombang laut besar yang berpotensi mematikan.

Menurut laporan resmi pada Minggu (9/11/2025), Fung-wong, yang secara lokal dikenal dengan nama Uwan, telah meningkat statusnya menjadi topan super menjelang kedatangan di daratan.

Pusat badai diperkirakan akan mendarat di Provinsi Aurora, wilayah Luzon bagian tengah, pada Minggu malam waktu setempat.

Sinyal bahaya tertinggi dikeluarkan

Otoritas cuaca Filipina telah mengibarkan sinyal peringatan badai di sebagian besar wilayah negara itu.

Sinyal No. 5, level peringatan tertinggi, diberlakukan di area tenggara Luzon termasuk Catanduanes, serta daerah pesisir Camarines Norte dan Camarines Sur. Sementara Metro Manila dan sekitarnya berada di bawah Sinyal No. 3, menandakan ancaman badai kuat masih mungkin terjadi.

Dengan kecepatan angin berkelanjutan mencapai 185 kilometer per jam dan hembusan hingga 230 kilometer per jam, badai ini disebut-sebut sebagai salah satu yang terkuat di tahun 2025, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.

Beberapa wilayah di Visayas Timur bahkan telah mengalami pemadaman listrik massal akibat dampak awal badai.

Ribuan warga mengungsi, penerbangan dibatalkan

Dalam operasi evakuasi besar-besaran, Penjaga Pantai Filipina membagikan foto-foto yang menunjukkan warga meninggalkan rumah mereka.

Para pengungsi tampak menenteng tas, membawa barang-barang pribadi, dan berpindah dari perahu panjang menuju truk evakuasi yang disediakan pemerintah.

Selain itu, lebih dari 300 penerbangan domestik dan internasional dibatalkan, menurut otoritas penerbangan sipil Filipina. Aktivitas transportasi laut pun dihentikan untuk sementara waktu.

Kondisi cuaca ekstrem juga terekam dalam video yang dibagikan oleh ABS-CBN News di platform X (sebelumnya Twitter).

Dalam tayangan tersebut, terlihat suasana mencekam di Provinsi Catanduanes, dengan langit menghitam, pepohonan bergoyang keras, serta hujan deras mengguyur wilayah itu tanpa henti. Suara angin kencang terdengar jelas dalam rekaman tersebut.

Setelah Kalmaegi, Filipina belum pulih

Kedatangan Topan Super Fung-wong menjadi pukulan berat bagi Filipina yang baru saja dilanda Topan Kalmaegi beberapa hari sebelumnya.

Topan Kalmaegi sebelumnya menyebabkan 204 korban jiwa di Filipina, serta kerusakan parah di sejumlah wilayah sebelum bergerak ke Vietnam dan menewaskan lima orang di sana.

Di desa nelayan Vung Cheo, Vietnam tengah, kondisi serupa masih terlihat memilukan. Kapal-kapal nelayan terdampar di sepanjang jalan utama, sementara ratusan tambak lobster yang menjadi sumber mata pencaharian warga rusak parah tersapu gelombang.

Pemerintah Filipina kini mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti arahan otoritas setempat, mengingat potensi bencana susulan seperti banjir bandang dan longsor masih tinggi di wilayah yang terdampak badai.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |