Viral! Buruh Pabrik Gagal Jadi CPNS Hanya karena Kurang Tinggi 0,5 Cm

2 weeks ago 29

Pewarta Network

Pewarta Network

Jumat, Februari 21, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Viral! Buruh Pabrik Gagal Jadi CPNS Hanya karena Kurang Tinggi 0,5 Cm
Tri Cahyaningsih seorang buruh pabrik asal Boyolali, Jawa Tengah. (Dok. Radar Kediri).

PEWARTA.CO.ID - Tri Cahyaningsih, seorang buruh pabrik asal Boyolali, Jawa Tengah, menjadi sorotan setelah meraih skor tertinggi dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) 2024. Meski hasil tes tersebut membawanya ke puncak peringkat di Jawa Tengah, ia dinyatakan gagal akibat tinggi badannya kurang 0,5 cm dari persyaratan minimum.

Ayya, sapaan akrab Tri, telah lama bermimpi menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Dengan bekal ijazah SMA, ia pertama kali mengikuti seleksi CPNS pada 2017 untuk formasi penjaga tahanan di Kemenkumham. Sayangnya, saat itu ia tidak lolos karena kalah dalam perankingan.

Setelah beberapa tahun vakum, Ayya kembali mencoba peruntungannya dalam seleksi CPNS 2024 setelah mendengar kabar bahwa batas usia maksimal pendaftar diperpanjang menjadi 35 tahun. Tes SKD yang ia ikuti di Semarang pada 24 Oktober 2024 menghasilkan skor tertinggi, membawa harapan besar untuk meraih impian lamanya.

Namun, pada tahap tes kesehatan, Ayya dinyatakan tidak memenuhi syarat karena tinggi badannya hanya 157,5 cm, sedangkan batas minimal yang ditetapkan adalah 158 cm. Kabar ini membuatnya harus berlapang dada menerima kenyataan pahit meski sudah berjuang keras.

"Menjadi ASN adalah cita-cita saya sejak lama," ujar Ayya, yang telah bekerja sebagai buruh pabrik sejak 2018. Suaminya juga bekerja sebagai buruh pabrik di Salatiga. Di tengah kesibukannya sebagai ibu dua anak, Ayya tetap gigih mencoba peruntungan demi memperbaiki masa depan keluarganya.

Kisah Ayya ini memicu perbincangan hangat di media sosial. Banyak yang mengungkapkan empati dan mempertanyakan kebijakan ketat terkait persyaratan tinggi badan dalam seleksi CPNS. Mereka berharap ada evaluasi lebih lanjut terkait aturan tersebut agar tidak menjadi penghalang bagi mereka yang berkompeten dan berprestasi.

Kini, Ayya berusaha bangkit kembali dan terus mengejar mimpinya. Meskipun menghadapi kegagalan, semangat juangnya tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |