Redaksi Pewarta.co.id
Jumat, Januari 24, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
Tangkapan layar rekaman video Mayor Teddy diduga beri hormat ke sosok yang diduga Aguan, bos Agung Sedayu Group. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Sebuah video yang menunjukkan gestur Mayor Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet, memberi hormat kepada seseorang yang diduga Sugianto Kusuma alias Aguan, bos Agung Sedayu Group (ASG), viral di media sosial.
Video ini memicu perbincangan publik, terutama karena Aguan disebut-sebut terkait proyek pagar laut di perairan Tangerang yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) era Presiden Joko Widodo.
Menanggapi video tersebut, Istana Kepresidenan melalui Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, memberikan penjelasan.
Yusuf memastikan bahwa orang yang dihormati Mayor Teddy bukanlah Aguan, melainkan mantan komandannya di TNI.
"Beliau adalah Mayjen TNI Purn Asro Budi. Dulu, beliau adalah Komandannya Pak Seskab ketika masih aktif," ungkap Yusuf pada Kamis (23/1/2025).
Proyek pagar laut dan sosok Aguan
Isu pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang, Banten, menjadi perhatian publik setelah muncul kabar bahwa proyek ini sudah memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB).
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Nusron Wahid, mengonfirmasi keberadaan sertifikat tersebut dalam konferensi pers, Senin (20/1/2025).
"Kami sampaikan, kami mengakui atau kami membenarkan ada sertifikat (HGB) yang ada di kawasan pagar laut sebagaimana yang muncul di sosial media," jelas Nusron.
Menurutnya, sertifikat tersebut mencakup 263 bidang yang dimiliki oleh beberapa perusahaan dan perseorangan, termasuk PT Intan Agung Makmur dengan 234 bidang dan PT Cahaya Inti Sentosa dengan 20 bidang.
Sosok Aguan, sebagai pemilik Agung Sedayu Group, sering dikaitkan dengan proyek ini. Proyek-proyek properti besar seperti Taman Palem, Ashta District 8, dan Mall of Indonesia menjadi bukti keberhasilan perusahaan yang dipimpinnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyatakan bahwa pemerintah akan mengenakan denda administratif sebesar Rp 18 juta per kilometer untuk pagar laut tersebut. Dengan panjang pagar mencapai lebih dari 30 kilometer, nilai denda masih dalam perhitungan.
"Dendanya masih belum dapat dipastikan. Hal ini bergantung pada luasnya. Jika panjangnya 30 kilometer, maka akan dikenakan Rp 18 juta per kilometer," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (22/1/2025).
Profil singkat Aguan
Sugianto Kusuma atau Aguan lahir di Palembang pada 10 Januari 1951. Ia memulai bisnisnya di bidang properti dan berhasil mengembangkan Agung Sedayu Group menjadi salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia.
Beberapa proyek andalannya adalah Pantai Indah Kapuk (PIK), Grand Galaxy Park, dan PIK Avenue.
Selain di sektor properti, Aguan juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk dan Wakil Komisaris Utama PT Bank Artha Graha International.
Bersama pengusaha Tomy Winata, Aguan turut membangun kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) dan beberapa proyek strategis lainnya.
Tak hanya aktif di dunia bisnis, Aguan juga terlibat dalam kegiatan sosial, terutama melalui organisasi Tzu Chi, yang fokus pada aksi kemanusiaan dan sosial.
Dengan total kekayaan mencapai Rp 42,73 triliun, Aguan menjadi salah satu tokoh pengusaha yang memiliki pengaruh besar di Indonesia.