Viral! Siswa SMP Bogor Dipukul Saat Turnamen Basket, Keluarga Kecewa Pelaku Bebas Sanksi

2 weeks ago 33

Pewarta Network

Pewarta Network

Jumat, Februari 21, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Viral! Siswa SMP Bogor Dipukul Saat Turnamen Basket, Keluarga Kecewa Pelaku Bebas Sanksi
Tangkapan layar rekaman video pemukulan siswa SMP di Bogor saat turnamen basket. (Dok. Tribunnews).  

PEWARTA.CO.ID - Kejadian pemukulan terhadap seorang siswa SMP saat turnamen basket di Bogor menjadi sorotan publik setelah videonya viral di media sosial. Peristiwa ini menuai kecaman dan perhatian dari berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI Ahmad Sahroni.

Aksi pemukulan itu terekam dalam siaran langsung pertandingan antara SMPN 1 Bogor dan SMP Mardi Waluya Cibinong pada Senin (17/2/2025). Dalam video tersebut, terlihat seorang siswa bernomor punggung 13 memukul kepala lawannya yang mengenakan nomor punggung 52.

Selebgram Foren, melalui akun Instagram @fodelba, membagikan kronologi kejadian yang menimpa keponakannya berinisial S, siswa SMPN 1 Bogor. Menurut Foren, keponakannya dipukul secara terang-terangan oleh seorang siswa SMP Mardi Waluya Cibinong berinisial RC.

"Beberapa waktu lalu ponakan aku yang bernama S dari SMP Negeri 1 Bogor dipukul secara terang-terangan oleh oknum yang bernama RC dari SMP Mardi Waluya Cibinong," ungkap Foren, seperti dilansir dari TribunnewsBogor.com, Kamis (20/2/2025).

Foren juga menyebut bahwa aksi kekerasan RC tidak hanya menimpa keponakannya. Beberapa anggota tim basket SMPN 1 Bogor lainnya juga mengaku mengalami kekerasan serupa. Bentuk kekerasan tersebut meliputi pemukulan ke bagian perut, menjegal hingga terjatuh keras, dan menyikut lawan dengan keras.

"Korbannya itu enggak cuma ponakan aku, tapi juga anak-anak basket SMPN 1 Bogor lainnya," ujar Foren.

Foren merasa kecewa dengan pihak sekolah pelaku yang dianggap tidak memberikan sanksi tegas terhadap RC. Selain itu, ia juga menyoroti minimnya permintaan maaf dari pihak pelaku dan keluarganya.

"Pihak sekolah sampai saat ini tidak memberikan sanksi tegas apa pun kepada pelaku. Pihak sekolah meminta maaf ke orang tua korban hanya dengan cara seperti memberikan bukti transfer setelah berbelanja online," imbuh Foren.

Foren juga mengungkapkan bahwa para korban sempat mendapat intimidasi setelah membagikan video kejadian tersebut di media sosial. Mereka menerima pesan ancaman dari seseorang yang mengaku sebagai pihak Perbasi, meminta video tersebut segera dihapus.

"Pada saat anak-anak basket SMPN 1 Bogor mengupload video kekerasan tersebut di story Instagram mereka masing-masing, tiba-tiba ada yang DM mereka yang mengaku sebagai pihak Perbasi dan meminta take down semua video tersebut dengan mengancam pencemaran nama baik," tambah Foren.

Isi pesan tersebut berbunyi: "Halo saya dari pihak Perbasi mau meminta tolong untuk di-take down snapgram adeknya ya. Atau kita tindak lanjut mengenai pencemaran nama baik. Karena kasus tersebut telah tuntas dan resmi sudah selesai dari pihak SMP 1 dan Mardi Waluyo. Ditunggu segera malam ini ya dek."

Foren menegaskan bahwa hingga kini keluarga pelaku belum memberikan permintaan maaf secara langsung. "Pelaku beserta orang tuanya hingga detik ini belum ada permintaan maafan apa pun," ujarnya.

Anggota DPR RI Ahmad Sahroni ikut menyoroti kejadian ini melalui akun media sosialnya. Ia terkejut dengan aksi kekerasan tersebut dan menuliskan komentar, "Bahh Masih bocil dah Belagu bener."

Sementara itu, pihak Perbasi Kabupaten Bogor dilaporkan telah mengadakan pertemuan untuk menyelesaikan kasus tersebut. Hingga artikel ini diterbitkan, pihak sekolah pelaku maupun terduga pelaku belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut.

Kasus ini menjadi pembelajaran penting tentang perlunya pengawasan ketat terhadap kegiatan olahraga di sekolah agar tidak terjadi kekerasan yang merugikan mental dan fisik para siswa.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |