Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta, Konservasi Pisang Terlengkap di Indonesia

6 days ago 11

Pewarta Network

Pewarta Network

Jumat, Januari 10, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta, Konservasi Pisang Terlengkap di Indonesia
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X memanen buah Pisang Raja Bulu Kunin didampingi Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto dan Sekda DIY Benny Suharsono di Kebun Plasma Nutfah Pisang Kota Yogyakarta, Kamis (9/1/2025). (Dok. ANTARA).

PEWARTA.CO.ID - Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), KGPAA Paku Alam X, mengungkapkan bahwa Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta kini menjadi pusat konservasi genetik pisang terbesar dan terlengkap di Indonesia. Dengan koleksi 333 varietas pisang, kebun ini tidak hanya menjadi kebanggaan lokal tetapi juga aset nasional.

Paku Alam menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat untuk memastikan pengelolaan kebun ini berjalan optimal.

"Pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat harus saling mendukung untuk memastikan kebun ini dikelola dengan baik dan memberikan manfaat yang nyata," ujarnya saat mengunjungi kebun di Kota Yogyakarta, Kamis (9/1/2025).

Kebun ini memiliki peran strategis, tidak hanya sebagai upaya pelestarian keanekaragaman hayati tetapi juga sebagai pendukung perekonomian pertanian. Namun, keberhasilan pengelolaan kebun ini membutuhkan sinergi dari berbagai pihak.

Paku Alam juga mendorong pemanfaatan teknologi modern seperti bioteknologi dan digitalisasi untuk mempercepat pengembangan varietas unggul. Selain itu, pendekatan ini diharapkan mampu menciptakan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan.

Wakil Gubernur DIY menegaskan bahwa keberadaan kebun ini harus memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya para petani.

"Petani tidak hanya menjadi bagian dari konservasi, tetapi juga mendapatkan manfaat langsung dari hasil kebun ini. Dengan begitu, kita tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memperkuat perekonomian masyarakat," tambahnya.

Dalam kunjungannya, Paku Alam X turut menanam varietas pisang Raja Bagus yang menjadi unggulan Kota Yogyakarta dan memanen pisang Raja Bulu.

"Menanam adalah pengingat akan tanggung jawab kita bersama terhadap lingkungan dan sumber daya alam," katanya.

Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, menjelaskan bahwa kebun seluas 2 hektare ini memiliki koleksi 333 kultivar pisang, menjadikannya sebagai plasma nutfah terlengkap di Asia Tenggara.

"Jumlah ini menjadi koleksi terlengkap se-Asia Tenggara, bahkan menurutnya, plasma nutfah ini adalah satu-satunya yang paling lengkap dan terpelihara di Indonesia," ujar Sugeng.

Kebun ini pertama kali diinisiasi oleh Ibu Negara Tien Soeharto dan terus dikembangkan hingga menjadi seperti sekarang. Namun, Sugeng mengakui adanya tantangan besar dalam pengembangan pertanian di tengah keterbatasan lahan Kota Yogyakarta.

"Pisang adalah sumber karbohidrat dan memiliki tempat tersendiri dalam budaya Jawa untuk kelengkapan acara adat. Namun, beberapa jenis pisang kini semakin langka," tambahnya.

Sugeng berharap kebun ini dapat menghasilkan manfaat ekonomi, termasuk menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pengembangan dan pemasaran hingga tingkat nasional.

"Kami upayakan untuk betul-betul semua kultivar yang ada bisa disosialisasikan dan dibantu. Harapan lain adalah sekecil apapun mampu menghasilkan dan menyumbang PAD. Maka kami berharap nanti ada bantuan untuk pemasaran hingga seluruh Indonesia," jelas Sugeng.

Dengan dukungan Dana Keistimewaan sebesar Rp2,5 miliar, kebun ini telah mengembangkan pisang melalui teknologi kultur jaringan, sehingga koleksi kultivar dapat teridentifikasi dan terpelihara dengan baik.

"Kami ingin menunjukkan bahwa Kota Yogyakarta memiliki potensi genetis yang luar biasa dalam pengembangan pisang," tutup Sugeng.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |