Hati-hati! Ini 8 Pemicu Pembuluh Darah Pecah yang Bisa Bahayakan Nyawa

13 hours ago 6

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Minggu, April 20, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Hati-Hati! Ini 8 Pemicu Pembuluh Darah Pecah yang Bisa Bahayakan Nyawa
Ilustrasi. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID - Pecahnya pembuluh darah adalah kondisi medis yang tidak bisa dianggap remeh.

Gangguan ini bisa muncul di berbagai area tubuh dari otak, mata, kulit, hingga jantung dan berpotensi memicu komplikasi berat seperti stroke bahkan kematian.

Untuk itu, penting bagi kita memahami penyebab utama serta faktor-faktor risiko yang bisa memicu kondisi ini agar langkah pencegahan bisa dilakukan sejak dini.

Mengapa pembuluh darah bisa pecah?

Dinding pembuluh darah manusia memiliki batas ketahanan tertentu. Ketika terpapar tekanan atau kondisi tertentu secara terus-menerus, struktur ini bisa melemah dan akhirnya pecah.

Berikut beberapa faktor pemicu yang perlu diwaspadai dari penyebab pecahnya pembuluh darah, seperti dikutip dari Pafibolaangmongondowselatankab.org:

1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Tekanan darah yang terus-menerus tinggi dapat merusak dan melemahkan dinding pembuluh darah.

Hal ini sangat berisiko, terutama di area otak, karena bisa menyebabkan stroke hemoragik yang fatal.

2. Aneurisma

Aneurisma merupakan kondisi pelebaran abnormal di dinding pembuluh darah.

Jika tidak terdeteksi dan tekanan darah tidak terkontrol, pembuluh darah bisa pecah sewaktu-waktu.

3. Aterosklerosis

Kondisi ini terjadi akibat penumpukan plak lemak yang mengeraskan dan menyempitkan pembuluh darah.

Akibatnya, tekanan dalam pembuluh meningkat, sehingga risiko pecah pun naik.

4. Cedera fisik

Trauma langsung, misalnya akibat kecelakaan atau benturan keras, bisa mengoyak pembuluh darah dan menimbulkan perdarahan internal maupun eksternal.

5. Vaskulitis (peradangan pembuluh darah)

Peradangan kronis pada pembuluh darah dapat merusak dindingnya, membuatnya lebih rapuh dan rentan pecah.

6. Kelainan genetik

Beberapa penyakit turunan seperti sindrom Marfan dan Ehlers-Danlos memengaruhi elastisitas serta kekuatan pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko robekan spontan.

7. Penyakit hati kronis

Sirosis hati dapat memicu peningkatan tekanan darah di vena portal, yang berujung pada varises esofagus dan kemungkinan pecahnya pembuluh darah di kerongkongan.

8. Penggunaan obat-obatan tertentu

Obat pengencer darah atau antikoagulan yang tidak dikontrol dengan baik dapat meningkatkan risiko perdarahan, termasuk pecahnya pembuluh darah.

Dampak berdasarkan lokasi terjadinya

Pecahnya pembuluh darah bisa menimbulkan berbagai gejala dan dampak tergantung pada letaknya:

  • Otak: Dapat memicu stroke hemoragik, berpotensi menyebabkan kematian atau kelumpuhan.
  • Mata: Umumnya menyebabkan perdarahan subkonjungtiva, tampak sebagai kemerahan di mata namun tidak berbahaya.
  • Kulit: Muncul sebagai memar atau hematoma karena darah merembes ke jaringan bawah kulit.
  • Kerongkongan: Varises esofagus yang pecah dapat menyebabkan muntah darah, kondisi ini darurat dan butuh tindakan segera.
  • Jantung: Robekan pada pembuluh jantung bisa menyebabkan gagal jantung dan memerlukan penanganan cepat.

Cara mencegah dan mengatasi

Langkah pencegahan adalah kunci utama dalam menghindari kondisi ini. Berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan:

Kendalikan tekanan darah

Pemeriksaan tekanan darah secara rutin sangat dianjurkan, terutama bagi yang memiliki riwayat hipertensi.

Gaya hidup sehat

Konsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, serta hindari alkohol dan rokok.

Cek kesehatan berkala

Terutama bagi individu dengan risiko tinggi, pemeriksaan medis berkala bisa membantu mendeteksi masalah sejak dini.

Respon cepat terhadap gejala

Jika merasakan sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, atau kelemahan mendadak pada tubuh, segera cari bantuan medis.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |